Luhut Bongkar 2 Alasan Investasi Tesla di Indonesia Belum Juga Jalan
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan membuka alasan kenapa sampai dengan sekarang investasi Tesla di Indonesia belum juga direalisasikan.
Ia mengatakan Tesla memang belakangan ini cenderung mengerem investasi mereka. Ada dua alasan yang menjadi pertimbangan bagi Tesla dalam mengerem investasi itu.
Dua alasan itu ia ketahui saat bertemu dengan Bos Tesla Elon Musk pekan kemarin. Alasan pertama, kelebihan produksi Tesla.
Lihat Juga : |
Sedangkan kedua, kondisi ekonomi global yang kurang baik.
"Kurang lebih dua setengah jam lamanya kami berdiskusi terkait perkembangan ekonomi Indonesia, serta kondisi terkini Tesla,Inc. yang ternyata saat ini sedang menunda investasi di negara manapun. Ada dua hal yang jadi penyebabnya, yakni ; overproduksi dan kondisi ekonomi global yang kurang baik saat ini," kata Luhut melalui akun instagramnya Senin (14/8) kemarin.
Luhut mengatakan Tesla memang sekarang ini bekerja sama dengan sejumlah negara di kawasan Asia. Tapi katanya, itu bukan investasi.
"Kalaupun ada kita dengar di mana negara lain di Asia ini yang bekerja sama dengan Tesla, itu tidak lain hanyalah sebagai agen penjualan mobil saja. Kita pun kalau mau buat agen penjualan mobil bisa saja, tetapi bukan itu tujuan utamanya," katanya.
Indonesia memang sudah lama merayu Tesla untuk berinvestasi mobil listrik di tanah air sejak 2020. Niatnya, Presiden Jokowi ingin memaksimalkan kekayaan cadangan bijih nikel Indonesia untuk baterai kendaraan listrik.
Untuk menarik Tesla berinvestasi di Indonesia, Jokowi bahkan dua kali berbicara secara langsung dengan Elon Musk di fasilitas SpaceX, Texas pada 2022 lalu. Tak tanggung-tanggung, ia menawarkan konsesi nikel kepada Tesla jika ingin berinvestasi di Indonesia.
"Saya bilang ke dia kalau bapak (Musk) investasi di Indonesia, saya kasih konsesi nikel. Kalau mereka mau mulai dari baterai electric vehicle (EV), tidak apa-apa," ujar Jokowi beberapa waktu lalu soal investasi Tesla di Indonesia.