Surplus Neraca Dagang RI Merosot ke US$1,31 M per Juli 2023

CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2023 11:57 WIB
BPS mencatatkan neraca dagang Indonesia pada Juli 2023 surplus US$1,31 miliar, lebih rendah dibandingkan Juni 2023 yang US$3,45 miliar.
BPS mencatatkan neraca dagang Indonesia pada Juli 2023 surplus US$1,31 miliar atau setara Rp20.107 triliun (asumsi kurs Rp15.349 per dolar AS). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca dagang Indonesia pada Juli 2023 surplus US$1,31 miliar.

Meski demikian, realisasi ini jauh lebih rendah dibandingkan Juni 2023 yang mencapai US$3,45 miliar, dan periode yang sama tahun lalu. 

"Pada Juli 2023 neraca perdagangan barang kembali mencatat surplus US$1,31 miliar. Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 39 bulan berturut-turut," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (15/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amalia menyebut neraca dagang bulan ini ditopang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar US$3,22 miliar. 

Data BPS mencatatkan ekspor Indonesia pada Juli 2023 mencapai US$20,88 miliar atau naik tipis 1,36 persen month to month (mtm), sedangkan impor tercatat US$19,57 miliar alias naik 14,1 persen secara bulanan.

Ia merinci ekspor nonmigas menyentuh US$19,65 miliar atau naik 1,62 persen mtm. Beberapa komoditas pendorong, antara lain barang besi dan baja 47,33 persen, nikel dan barang daripadanya 43,29 persen, serta berbagai produk kimia 11,14 persen

"Secara yoy, ekspor Juli 2023 menurun cukup dalam 18,03 persen jika dibandingkan Juli 2022. Secara tahunan, penurunan terjadi pada ekspor migas dan nonmigas. Ini melanjutkan tren sejak awal 2023, seiring menurunnya harga komoditas unggulan di pasar global dibandingkan tahun lalu," jelas Amalia.

Sedangkan ekspor migas terkontraksi 2,61 persen secara bulanan ke angka US$1,23 miliar. Penurunan ekspor migas disebabkan anjloknya nilai ekspor komoditas minyak mentah dan hasil minyak dibandingkan bulan lalu.

Secara kumulatif, total ekspor periode Januari-Juli 2023 mencapai US$149,53 miliar atau turun 10,27 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Rinciannya, ekspor nonmigas selama enam bulan ini menyentuh US$140,47 miliar atau turun 10,76 persen dan migas mencapai US$9,07 miliar alias merosot 1,78 persen.

Selanjutnya, dari sisi impor nonmigas naik 10,1 persen mtm ke angka US$16,44 miliar per Juli 2023. Ini dipengaruhi naiknya impor komoditas atau produk mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar 17,33 persen, kenaikan produk dan mesin peralatan mekanis serta bagiannya 12,99 persen, serta impor kendaraan dan bagiannya yang turun 13,25 persen.

Impor migas juga naik 40,94 persen dibandingkan Juni 2023, yakni menyentuh US$3,13 miliar. Ini disebabkan meningkatnya impor minyak mentah sebesar 83,36 persen.

"Jika kita lihat secara tahunan, nilai impor Juli 2023 mengalami penurunan 8,32 persen dibandingkan Juli 2022. Impor Juli 2023 secara yoy melanjutkan tren penurunan setelah sempat meningkat pada Mei 2023," tandas Amalia.

Total impor Indonesia periode Januari-Juli 2023 menyentuh US$128,3 miliar atau turun 6,71 persen. Amalia merinci impor nonmigas selama enam bulan ini sebesar US$108,52 miliar atau merosot 4,47 persen, sedangkan migas menyentuh US$19,77 miliar alias turun 17,34 persen.

[Gambas:Video CNN]



(skt/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER