Usai Microsoft dan Meta, Giliran T-Mobile PHK 5.000 Karyawan
T-Mobile memutus kontrak kerja atau PHK setidaknya 5.000 karyawan atau 7 persen total stafnya dalam lima pekan ke depan.
Perusahaan telekomunikasi asal Jerman itu memaparkan pengurangan tenaga kerja ini sebagian besar akan berdampak pada pekerjaan korporat dan back-office yang memiliki kemiripan dengan peran lainnya.
Selain itu, PHK ini juga akan berdampak pada pengurangan staf di level manajemen tengah perusahaan.
"Perusahaan juga berencana mengurangi pengeluaran untuk pekerja dan sumber daya eksternal, namun staf ritel dan layanan konsumen yang bekerja langsung dengan pelanggan tidak akan terpengaruh," ucap CEO T-Mobile Mike Sievert melalui pernyataannya pada Kamis (24/8).
"Apa yang diperlukan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan jauh lebih mahal dibandingkan beberapa kuartal waktu lalu," paparnya menambahkan.
T-Mobile berencana memberi tahu karyawan yang akan diberhentikan mulai akhir September nanti.
"Karyawan yang terkena dampak akan menerima "paket pesangon kompetitif" berdasarkan masa kerja, serta percepatan stock vesting, akses terhadap layanan transisi karir dan tunjangan lainnya," kata Sievert kepada para karyawan.
Dia menambahkan bahwa perusahaan tidak merencanakan pengurangan karyawan secara besar-besaran di masa mendatang.
T-Mobile merupakan perusahaan terbaru yang terpaksa memutus kontrak ribuan pekerjanya di tengah badai PHK yang melanda industri teknologi dunia.
Beberapa waktu lalu, Microsoft, Meta, hingga induk perusahaan Google, Alphabet, juga terpaksa melakukan PHK sejumlah karyawannya imbas situasi ekonomi global yang makin tak kondusif.
Dalam laporan pendapatan kuartal terbaru bulan lalu, T-Mobile melaporkan penjualan turun 2,5 persen dari tahun ke tahun dan penambahan pelanggan bersih sedikit turun dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Perusahaan juga mencatat rekor churn customer (tingkat kehilangan pelanggan) dan pertumbuhan laba yang rendah.
Saham T-Mobile juga anjlok lebih dari 7 persen sejak Agustus lalu. Saham diperdagangkan turun sekitar 1 persen setelah pengumuman PHK ini
Sievert mengatakan bahwa perusahaannya telah berupaya merampingkan bisnis gabungan dan mempercepat pembangunan bisnis internet berkecepatan tinggi dalam tiga tahun terakhir sejak penutupan akuisisi T-Mobile atas operator saingannya, Sprint.
"Jelas bahwa melakukan semua yang kami bisa dan melakukannya dengan lebih cepat tidak lah cukup untuk memenuhi ekspektasi pelanggan yang berubah-ubah di masa depan," katanya seperti dikutip CNN.
"Perubahan yang terjadi saat ini adalah tentang membuat kita fokus secara efisien pada serangkaian strategi kemenangan yang terbatas."