Sri Mulyani Ungkap Subsidi BBM 2022 Bisa Tembus Rp700 T Jika Tak Direm

CNN Indonesia
Selasa, 29 Agu 2023 14:25 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan subsidi BBM bisa bengkak di atas Rp700 triliun pada 2022 lalu jika tidak diintervensi pemerintah. (REUTERS/KIM HONG-JI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap subsidi BBM 2022 bisa bengkak di atas Rp700 triliun jika tidak diintervensi pemerintah.

Ani, sapaan akrabnya, membeberkan data tersebut dalam Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN 2022.

Ia menyebut ketidakpastian global di tahun lalu berdampak pada kenaikan harga minyak dunia yang menembus US$140 dolar per barel atau setara Rp2,1 juta (asumsi kurs Rp15.258 per dolar AS) pada Maret 2022 lalu.

"Ini memaksa pemerintah membatasi pembengkakan belanja subsidi dan kompensasi BBM yang diperkirakan tanpa adjustment bisa mencapai di atas Rp700 triliun," katanya dalam Rapat Paripurna ke-4 DPR RI Masa Persidangan I 2023-2024 di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/8).

Ia pun menghargai seluruh fraksi DPR RI yang memahami kondisi dilematis tersebut. Di lain sisi, ia mengapresiasi wakil rakyat yang terus mengawal pemerintah dalam menetapkan kebijakan kompensasi penyesuaian harga BBM, termasuk melalui belanja bantuan sosial (bansos) yang disalurkan ke masyarakat.

Sang Bendahara Negara memastikan pemerintah terus berupaya merespons dengan tepat dinamika harga minyak dunia, utamanya imbas kondisi geopolitik.

"Pemerintah terus memantau dan mewaspadai pergerakan harga minyak dan mengantisipasi dampak, terutama yang berpotensi menghambat aktivitas ekonomi rakyat dan memberikan beban kepada kelompok paling rentan," terangnya.

Kemenkeu mencatat alokasi belanja subsidi dan kompensasi energi sepanjang 2022 lalu menyentuh Rp551,2 triliun. Padahal, awalnya sektor belanja ini dipatok hanya Rp152,5 triliun di APBN 2022.

Realisasi ini naik tiga kali lipat. Bahkan, alokasi subsidi dan kompensasi energi 2022 lalu meroket 192,7 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp188,3 triliun.



(skt/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK