Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.242 per dolar AS pada Jumat (1/9) sore. Mata uang Garuda melemah 12 poin atau minus 0,08 persen dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.252 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga terpantau berada di zona hijau. Tercatat won Korea Selatan menguat 0,32 persen, peso Filipina 0,1 persen, dan yen Jepang 0,04 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, dolar Singapura menguat 0,04 persen dan rupee India 0,07 persen. Di sisi lain, ringgit Malaysia melemah 0,1 persen, dolar Hong Kong minus 0,03 persen, an yuan China minus 0,06 persen.
Sedangkan, mata uang negara maju bergerak bervariasi. Euro Eropa menguat 0,08 persen, poundsterling Inggris 0,05 persen, dan franc Swiss 0,12 persen.
Sementara, dolar Australia melemah 0,19 persen dan dolar Kanada minus 0,05 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong kepada CNNIndonesia.com mengatakan rupiah melemah terhadap dolar karena tertekan oleh data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan dan deflasi di Agustus.
"Hal ini menjaga inflasi tetap di dalam target BI," ucapnya.
Hal ini katanya, juga meningkatkan ekspektasi akan pemangkasan suku bunga yang lebih awal dari BI.