Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan buka suara terkait sederet permasalahan yang terjadi saat pengoperasian LRT Jabodebek.
Menurutnya, adanya masalah di tahap awal operasi adalah hal yang wajar. Hal yang sama juga dirasakan oleh negara lain saat mulai mengoperasikan alat transportasi baru.
"Ini kan yang buat anak bangsa baru pertama kali dibuat. Dulu China kemudian Jepang apa tidak alami seperti ini? Ya ngalami lah," ujarnya ditemui di Istana Negara, Jumat (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menekankan pemerintah terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar operasional LRT ke depannya bisa berjalan dengan baik. Termasuk, mengenai penambahan trainset hingga jadwal perjalanan.
Saat ini, jadwal perjalanan (headway) LRT berkisar antara 8-12 menit. Sedangkan, pemerintah ingin menurunkan menjadi 4 menit agar lebih cepat dan masyarakat tidak menunggu lama di satu stasiun.
Namun, Luhut menekankan hal tersebut butuh waktu dan proses. Setidaknya beberapa bulan ke depan sampai nanti operasi LRT berjalan sempurna.
"Jadi nggak usah terlalu ribut bilang ini begini begitu semua butuh waktu, orang kawin saja butuh waktu kok," jelasnya.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo menekankan pihaknya terus melakukan evaluasi bersama seluruh stakeholder. Semua permasalahan yang terjadi saat pengoperasian LRT pun langsung ditindaklanjuti.
"Beberapa gangguan sarana yang terjadi telah langsung ditindaklanjuti oleh teman-teman dari INKA yang saat ini masih bertanggung jawab terhadap maintenance operasional sarana nya," tuturnya kepada CNNIndonesia.com.
LRT Jabodebek masih mengalami masalah setelah beroperasi selama beberapa hari ini. Berikut uraiannya;
Beberapa hari setelah LRT Jabodebek beroperasi, penumpang mengeluh terkait pendingin ruangan (AC) yang tak berfungsi atau mati. Hal tersebut terjadi pada Rabu (30/8) pagi.
Pihak LRT mengatakan hal tersebut bukan karena AC rusak, melainkan ada masalah di sistem listrik yang drop.
Beberapa penumpang juga mengeluhkan mengenai pintu kereta LRT Jabodebek yang tidak sinkron saat menutup. Masalah itu sampai mengganggu perjalanan sehingga terjadi keterlambatan.
Pihak LRT mengatakan hal tersebut terjadi karena permasalahan dari kereta yang memang didesain menggunakan sensor. Sehingga, kendala gangguan teknis masih kerap terjadi.
Permasalahan LRT Jabodebek yang paling baru terjadi adalah pengumuman tak sesuai dengan rute.
Penumpang yang tengah menunggu Stasiun Dukuh Atas ramai-ramai kena prank. Kereta yang diumumkan akan menuju Stasiun Jati Mulya, Bekasi ternyata menuju Stasiun Harjamukti, Cibubur.
"Tadi katanya ke Cibubur sudah habis. Jadi ini katanya memang ke Jatimulya," kata Doni salah satu penumpang seperti dikutip dari detikcom, Jakarta, Kamis (31/8).
Lihat Juga : |