Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengklaim Perdana Menteri China Li Qiang sangat senang menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari Stasiun Halim-Karawang PP.
"PM Li Qiang sangat happy. Beliau uji coba selama 11 menit ke Karawang dan kembali kemari (total 22 menit). Saya kira sangat mulus, tadi kita lari 340km/jam. Sangat baik," katanya di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Rabu (6/9).
Selama di kereta cepat, Luhut menyebut dirinya dan Li Qiang berdiskusi soal detail KCJB. Ia menegaskan obrolan dilakukan karena proyek ini berkualitas tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, ia menyebut China ingin menggarap dan melanjutkan kereta cepat di Indonesia hingga ke Surabaya, Jawa Timur. Luhut mendengar langsung ucapan tersebut dari PM China Li Qiang.
"Seperti yang berkali-kali kami sampaikan, Presiden (Joko Widodo) kan mengarahkan ada studi kereta cepat sampai Surabaya. Mereka (China) juga sangat senang kalau mereka bisa terlibat di situ, nanti kita lihat ke sana, memang teknologinya. Tapi menurut saya dengan pengalaman mereka sudah 41 ribu km buat KA cepat saya kira perlu kita pertimbangkan," jelas Luhut.
Di lain sisi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat menyinggung soal perpanjangan proyek KCJB hingga Surabaya, di mana akan terealisasi pada periode pemerintahan selanjutnya. Budi menyebut perpanjangan juga dilakukan setelah KCJB rampung sepenuhnya hingga Stasiun Tegalluar, Bandung.
Proyek KCJB saat ini digarap melalui perusahaan patungan kedua negara, yakni PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Pembengkakan biaya alias cost overrun proyek ini senilai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS) juga ditanggung melalui utang ke China Development Bank (CDB).
"Iya tetap dilanjutkan (sampai Surabaya). Nanti akan sampai Surabaya untuk kabinet selanjutnya," kata Budi di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM Yogyakarta, dikutip dari Antara, Senin (31/7).