Mengenal Desa Energi Berdikari Walahar Besutan Pertamina Berbasis EBT
Desa Walahar, Karawang, Jawa Barat menjadi salah satu lokasi Desa Energi Berdikari besutan PT Pertamina (Persero) yang diimplementasikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Upaya ini dilakukan Pertamina untuk mendukung kemandirian masyarakat dan meningkatkan perekonomian Desa Walahar.
Melalui Yayasan Pesona Walahar Creative, Enjang Ramdani, Geri, Tommy, Abdul Rahman, dan Riski, berhasil mengubah wajah Danau Kalimati menjadi Danau Cinta Eco Resort sebagai destinasi eco wisata di kawasan Karawang. Kerja keras keempatnya juga membuahkan hasil dari sisi perekonomian berkat dukungan Pertamina melalui program TJSL Nawacita atau Pesona Walahar Creative Destination.
Sejalan dengan program TJSL, Pertamina juga mendukung upaya transisi energi di Desa Walahar. Mulai 2022, fokus Program Nawacita adalah membangun Desa Energi Berdikari Pertamina dengan memberikan akses energi bersih sebagai penggerak kemandirian ekonomi kekelencutan.
Innovasi energi baru terbarukan (EBT) yang dihadirkan di Danau Cinta Eco Resort, yakni innovasi teknologi biogas eceng gondok dan solar panel.
Fuel Terminal Manager Cikampek Pertamina, Yudha Widjayanto mengatakan, Pertamina merealisasikan transisi energi EBT di Desa Energi Berdikari ini dilakukan dengan dua cara.
Pertama, melalui panel surya berkapasitas 2,2 kWp dengan memanfaatkan potensi sinar matahari yang dikonversikan menjadi sumber daya listrik. Kedua, Pertamina memanfaatkan limbah eceng gondok yang berlimpah di area Danau Cinta dan Sungai Citarum untuk dikonversi menjadi sumber energi biologi.
Pada 2023 ini, Pertamina juga tengah mengembangkan inovasi energi lewat resort apung dan teknologi hybrid EcoDry di Danau Cinta Eco Resort.
"Pemanfaatan potensi lokal yang dikonversikan menjadi sumber daya energi tersebut ditujukkan untuk meningkatkan dampak program secara ekonomi, sosial dan lingkungan secara berkelanjutan," ucap Yudha dikutip dari kanal YouTube CNN Indonesia.
Desa Energi Berdikari Walahar ini merupakan binaan PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Cikampek. Junior Officer II CSR & SMEPP Pertamina Patra Niaga, Gayuh Mustiko Jati mengatakan, pengembangan Desa Energi Berdikari ini dilakukan melalui sinergi Pertamina dengan masyarakat Desa Walahar.
"Pertamina memfasilitasi perencanaan-perencanaan yang dimiliki masyarakat, sehingga kita memberikan dukungan, baik secara teknis maupun non-teknis kepada masyarakat, kemudian dalam proses pengembangan dan perjalanan pengembangan programnya, Pertamina juga selalu mendampingi," tutur Gayuh.
Transisi EBT Hemat Biaya Listrik Warga
Pesona Walahar Walahar Creative atau Desa Energi Berdikari Walahar ini menjadi lokasi energi baru terbarukan dengan energi ramah lingkungan untuk setiap aktivitas operasional warga sekitar. Sumber energi di Desa Walahar ini memiliki keunggulan, yaitu dapat diproduksi dalam waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan sumber energi tidak terbarukan.
Misalnya, penggunaan sistem solar panel di Danau Cinta Eco Resort dengan manfaatkan sinar matahari. Pemasangan Pembangkit Listri Tenaga Surya (PLTS) di Danau Cinta Eco Resort ini berkapasitas 2,2 kWp atau setara 2200 W dengan maksimal penggunaan energi listrik selama 45 jam.
Artinya penggunaan energi baru terbarukan lewat PLTS ini menghemat biaya pengeluaran listrik hingga Rp366 ribu setiap bulannya. Selain itu listrik dari panel surya ini juga telah berkontribusi dalam pengurangan dampak emisi sekitar 2,86 ton kilogram CO2, equivalent per tahun.
"Untuk hari ini kita masih 40 persen pemakaian dari solar panel. Karena kita masih ada dua sumber listrik, pertama, dari PLN dan kedua, dari solar panel. Ke depannya, Insya Allah kita akan semuanya, kawasan Danau Cinta EcoResort ini akan menggunakan seluruhnya memakai solar panel," ujar Enjang Ramdani, salah satu penggagas Yayasan Pesona Walahar Creative.
Pria yang karib dipanggil Ubed ini menyebut energi bersih dari solar panel di Danau Cinta Eco Resort ini dapat menjadi lokasi percontohan yang inovatif dan berkelanjutan dalam transisi EBT. Selain itu tempat ini juga dapat menjadi sarana edukasi kepada pengunjung dan masyarakat sekitar perihal energi berkelanjutan.
"Selain menjadi penambah energi listrik, solar panel ini menjadi salah satu edukasi bagi masyarakat dan pengunjung yang datang ke sini, kok bisa ya listrik berasal dari sinar matahari," tambahnya.
Di Danau Cinta Eco Resort ini juga memiliki energi bersih biogas. Sumber EBT ini diperoleh melalui mekanisme sistem biodegester dengan memanfaatkan eceng gondok menjadi energi alternatif yang menghasilkan gas.
Eceng gondok di sekitar Sungai Citarum dan anak aliran sungainya di Desa Walahar diperkirakan jumlahnya mencapai 20 sampai 30 dump truck atau sekitar 140 sampai 210 kubik.
Setiap seminggu sekali Ubed dan kawan-kawan menyacah 50 kg eceng gondok. Hasil cacahan tersebut kemudian diisi ke dalam instalasi fix dome berukuran 4 meter kubik.
Proses ini menghasilkan sekitar 1600 liter biogas. Jumlah ini setara dengan menyalakan satu kompor tungku selama 8 jam. Artinya secara ekonomi, biogas ini mampu menghemat pengeluaran.
Sementara dari aspek lingkungan, energi alternatif ini juga mampu berkontribusi dalam penanganan sampah eceng gondok lebih dari 18 tahun per tahun.
"Penggunaan biogas ini bisa menghemat pengeluaran sampai sekitar 30 persen. Contohnya kita per bulannya bisa keluar tiga tabung, itu kalau dicampur dengan biogas tersebut itu hanya membutuhkan satu bulan itu satu tabung," jelasnya.
(osc/osc)