Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan peluang Indonesia menjual listrik ke Singapura sebesar 2 gigawatt.
"Saya dengar katanya 2 gigawatt (GW)," kata Dadan di Kementerian ESDM, Jumat (8/9).
Dadan menjelaskan rencana ekspor merupakan kerjasama perdagangan listrik yang low carbon dan diteken dalam bentuk MoU antara Menteri ESDM Pak Arifin Tasrif dengan Minister of Trade and Industry Singapore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Dadan mengatakan pihaknya masih menunggu pernyataan resmi Singapura terkait kebutuhan listrik yang diinginkannya.
"Ini government to government (G-to-G). Singapura akan menyampaikan ke Indonesia kebutuhan listriknya berapa? kapasitasnya per tahun berapa? listriknya kualitasnya seperti apa? Nah Indonesia juga sama. Kita akan sampaikan ke Singapura, bisanya apa? potensinya apa?" jelasnya.
"Saya dengar katanya 2 GW, tapi kita enggak tahu kapan ini. Itu yang akan kami pastikan secara formal, kan ini nanti ada investasi, jadi harus pasti dong," imbuhnya.
Dalam kerja sama ini, PLN akan menjadi koordinator dari pihak Indonesia. Sementara EMA akan menjadi koordinator dari pihak Singapura. Kesepakatan ini akan berlaku selama lima tahun, namun bisa diperpanjang sekali.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya tengah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) di bidang kerja sama energi.
Arifin mengatakan kerja sama tersebut terkait dengan interkoneksi listrik dengan negeri jiran itu.
"MoU soal interkoneksi. Iya (pasok listrik ke Singapura) kalau dia mau," katanya.
Kendati, Arifin belum menjelaskan lebih rinci perihal kerja sama tersebut. Ia hanya mengatakan kesepakatan itu dilakukan dalam rentang waktu tiga hingga lima tahun ke depan.
"Tiga sampai lima tahun, nanti bisa diperpanjang," katanya.
Lihat Juga : |
Sementara itu, dikutip dari detik finance, Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Tan See Leng mengatakan otoritas energi Singapura telah menyetujui impor listrik rendah karbon sebanyak 2 gigawatt dari Indonesia ke Singapura.
"Dengan gembira saya umumkan bahwa EMA (Energy Market Authority Singapore) telah memberikan persetujuan bersyarat untuk impor 2 gigawatt listrik rendah karbon dari Indonesia ke Singapura," beber Tan See Leng dalam acara Indonesia Sustainable Forum 2023, di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023).
Dia bilang dirinya juga akan meneken perjanjian kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif soal rencana impor listrik ini.