Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berupaya membuka akses pasar yang lebih luas sebagai bentuk dukungan terhadap para nasabah yang seluruhnya adalah perempuan pelaku usaha ultra mikro.
Upaya itu pun dirasakan oleh Titi Sapinah, nasabah PNM Mekaar di Desa Samida, Kabupaten Garut yang berprofesi sebagai penjual ragam anyaman bambu. Titi mengaku terbantu setiap kali mendapatkan ajakan dari PNM untuk berpartisipasi dalam pameran dan bazar.
"Dagangan saya jadi dikenal dan dibeli sama orang yang enggak pernah kepikiran sama saya. Sering ada tamu penting datang ke pameran dan beli anyaman bambu saya. Kalau enggak diajak ikut pameran, pembeli saya itu-itu aja," kata Titi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa kali menjadi peserta pameran, Titi pun semakin percaya diri memasarkan produk. Dirinya juga pernah mengikuti kegiatan studi banding ke nasabah PNM di Bali, yang terkenal dengan kreasi anyaman bambu. Ilmu yang diberikan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) oleh PNM itu pun diterapkan Titi.
Dari studi banding itu, Titi terinspirasi membuat sejumlah kreasi produk anyaman. Dagangan itu kemudian dipromosikan melalui platform WhatsApp.
"Siapa sangka sekarang saya bisa kaya orang-orang, jualan pakai hp, bukan cuma di pasar atau di rumah," kata Titi.
Sekretaris Perusahaan PNM, Dodot Patria Ary menjelaskan pihaknya berfokus pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Sebagai lembaga pemberdayaan terbesar di dunia dengan nasabah sebanyak 14,8 juta, PNM mengarah pada peningkatan kesejahteraan nasabah yang memiliki dampak berkelanjutan terhadap sosial dan lingkungan.
Adapun PNM merupakan institusi pemberdayaan perempuan yang menjadikan model grameen bank sebagai rujukan. Saat ini, tercatat nasabah grameen bank yang diinisiasi oleh Muhammad Yunus adalah sebanyak 10 juta nasabah.
"Fokus PNM pada pilar ekonomi telah membantu pemerintah mengatasi persoalan pekerjaan yang layak dan membantu pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi dan juga membantu mengurangi kesenjangan pendapatan di masyarakat," papar Dodot.
(rea)