Rupiah Jatuh ke Rp15.342 Imbas Investor Wait and See Data Inflasi AS
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.342 per dolar AS pada Selasa (12/9) sore. Mata uang Garuda melemah 12 poin atau turun 0,08 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.344 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Senada, mata uang di kawasan Asia dominan ditutup di zona merah. Ringgit Malaysia jatuh 0,07 persen, yuan China minus 0,07 persen, yen Jepang turun 0,09 persen, dolar Singapura amblas 0,11 persen, dan baht Thailand jatuh 0,32 persen.
Di lain sisi, penguatan dirasakan dolar Hong Kong yang naik 0,02 persen, rupee India menguat 0,05 persen, peso Filipina tumbuh 0,05 persen, dan won Korea Selatan merangsek 0,31 persen.
Mata uang negara maju juga dominan lemah. Poundsterling Inggris minus 0,23 persen, euro Eropa jatuh 0,30 persen, franc Swiss melemah 0,03 persen, dolar Kanada turun 0,02 persen, dan dolar Australia menguat 0,03 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menyebut pelemahan rupiah dan mata uang lainnya terhadap dolar AS imbas sikap wait and see investor.
"Investor mengantisipasi data inflasi AS yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan sebesar 0,6 persen mtm dan 3,6 persen yoy," katanya kepada CNNIndonesia.com.