Mengecek Kebenaran-Fakta Puja Puji Prabowo Atas Ekonomi RI di Era SBY

CNN Indonesia
Jumat, 22 Sep 2023 07:48 WIB
Prabowo Subianto menyanjung habis-habisan geliat ekonomi RI, mulai dari pertumbuhan, utang, dan PDB era SBY. Berikut kenyataannya.
(Prabowo Subianto menyanjung habis-habisan geliat ekonomi RI, mulai dari pertumbuhan, utang, dan PDB era SBY. Arsip Tim Media Prabowo Subianto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bakal calon presiden 2024 Prabowo Subianto menyanjung habis-habisan geliat ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pujian dilontarkan Prabowo usai SBY dan putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membawa Demokrat merapat ke Koalisi Indonesia Maju bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB. Koalisi tersebut bertekad memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Presiden SBY dan Partai Demokrat telah memimpin Indonesia selama 10 tahun dari 2004 sampai 2014, di masa beliau bangsa Indonesia berhasil mencapai hasil-hasil yang sangat kritis bagi bangsa Indonesia," ujar Prabowo di Jakarta, Kamis (21/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puja-puji Prabowo ke SBY, di antaranya mencakup pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), rasio utang terhadap PDB, hingga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya, kisah sukses dedengkot Demokrat itulah yang menjadi landasan mulusnya Presiden Joko Widodo melanjutkan pembangunan bangsa.

Namun, benarkah sejumlah klaim Prabowo terhadap kisah sukses ekonomi era SBY? 

Mari kita lihat kebenarannya.

1. PDB Indonesia

Prabowo mengklaim PDB Indonesia di masa kepemimpinan SBY naik berkali-kali lipat. Ia memang tak menyebut mengutip data dari mana.

Tetapi yang ia sampaikan adalah nominal PDB dalam bentuk dolar AS.

"Beliau telah tingkatkan PDB kita per kapita, hampir empat kali lipat dari US$1.000 per kapita waktu beliau ambil alih, menjadi US$3.700 per kapita waktu beliau menyerahkan estafet kepemimpinan (kepada Jokowi)," ujar Prabowo.

SBY pernah dua periode memimpin Indonesia, yakni 2004-2009 dan 2009-2014. Dikutip dari data Bank Dunia, PDB Indonesia pada 2003 atau sebelum SBY memimpin adalah US$1.052 per kapita.

Sementara itu, ini rincian PDB Indonesia selama SBY memimpin:

[Gambas:Video CNN]

Periode pertama

2004: US$1.137 per kapita (naik 8,01 persen)
2005: US$1.249 per kapita (naik 9,91 persen)
2006: US$1.573 per kapita (naik 25,88 persen)
2007: US$1.840 per kapita (naik 17,01 persen)
2008: US$2.144 per kapita (naik 16,52 persen)
2009: US$2.239 per kapita (naik 4,42 persen)

Periode kedua

2010: US$3.094 per kapita (tumbuh 38,20 persen)
2011: US$3.614 per kapita (tumbuh 16,78 persen)
2012: US$3.668 per kapita (tumbuh 1,51 persen)
2013: US$3.603 per kapita (susut 1,78 persen)
2014: US$3.477 per kapita (susut 3,50 persen)

2. Rasio utang terhadap PDB

Menurut Prabowo, SBY juga sukses menurunkan rasio utang terhadap PDB. Keberhasilan itu terlihat dari rasio 50 persen lebih menjadi di bawah 30 persen di akhir masa pemerintahan SBY.

Menurut data World Bank, rasio utang terhadap PDB di tanah air menyentuh 55,64 persen pada 2003 lalu.

Lantas, bagaimana rasio utang terhadap PDB saat SBY memimpin?

2004: 51,33 persen
2005: 42,61 persen
2006: 35,85 persen
2007: 32,33 persen
2008: 30,25 persen
2009: 26,48 persen
2010: 24,52 persen
2011: 23,11 persen
2012: 22,96 persen
2013: 24,85 persen
2014: 24,7 persen

3. Pertumbuhan ekonomi

Terakhir, Prabowo mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di era SBY. Menurutnya, SBY sanggup menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5 persen.

"Pertumbuhan di bawah beliau rata-rata 5 persen walau sempat menghadapi krisis global yang telah menghancurkan ekonomi negara lain, tapi beliau menjaga sehingga sekarang Indonesia masuk G20," tuturnya.

Pada 2003 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 4,8 persen. Lalu, naik tipis ke 5 persen pada tahun pertama kepemimpinan SBY.

2004: 5 persen
2005: 5,7 persen
2006: 5,5 persen
2007: 6,3 persen
2008: 7,4 persen
2009: 4,7 persen
2010: 6,4 persen
2011: 6,2 persen
2012: 6 persen
2013: 5,6 persen
2014: 5 persen

(skt/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER