PT Permodalan Nasional Madani (PMN) terus memberikan dukungan terhadap karya anak bangsa dengan menggelar Madani Entrepreneur Academy (MEA) 2023. Acara ini menghadirkan sejumlah karya anak bangsa yang spektakuler.
MEA sendiri sudah berjalan selama empat tahun. Pada 2023 ini, MEA memunculkan tiga produk terbaik dari 1.305 peserta pada Grand Final Madani Entrepreneur Academy 2023 di Menara PNM, Senin (25/9).
Salah satu pemenang MEA 2023 jatuh kepada Lilium Care dari SMK N 1 Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Ketiga perempuan muda ini memperkenalkan layanan jasa kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Layanan kesehatan yang dibuat berangkat dari masalah yang ada di sekitar lingkungan sekolah kejuruannya, Asisten Keperawatan. Di mana banyak pasien yang memerlukan jasa pendampingan karena keterbatasan keluarga dan kerabat yang menemaninya.
"Kami menekankan kemanusiaan dalam misi kami, apa yang kami maksud dengan kemanusiaan? Layanan kami ini bukan hanya untuk mereka mampu membayar, tetapi mereka yang membutuhkan dan belum mampu membayar," kata Komang salah satu pendiri Lilium Care dikutip Rabu (27/9).
Acara ini sempat dihadiri Istri Menteri Agraria dan Tata Ruang Nanik Istumawati, EVP Pengembangan dan Jasa Manajemen PT PNM Razaq Manan Ahmad, dan Kepala Divisi Jasa Manajemen dan TJSL (JMT) PT PNM Mira Damayanti.
"Kami percaya layanan keuangan tanpa pemberdayaan tanpa pendampingan, itu hanya akan memberikan sedikit impact kepada pelaku UMKM di Indonesia," ucap Razaq.
Sementara Kepala Divisi Jasa Manajemen dan TJSL (JMT) PT PNM Mira Damayanti mengatakan, pihaknya percaya pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
Hal itu, kata Mira, sama halnya dengan inisiasi MEA sebagai salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PNM yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendidikan kewirausahaan pada level menengah kejuruan demi mencetak entrepreneur muda.
"Sudah berkumpul di sini 10 tim terbaik dari 1.305 peserta atau 400 lebih tim yang melalui babak penyisihan 100 besar, 50 besar, 25 besar, hingga akhirnya berhasil masuk di Grand Final hari ini," imbuh Mira.
Adapun anak muda ini secara berkelompok melakukan pitching singkat akan ide bisnisnya. Berbagai produk dipamerkan seperti aksesoris dari bahan daur ulang limbah sikat gigi, baterai dari bubuk coklat sebagai alternatif baterai karbon, bahkan beras dari ubi-ubian yang lebih ramah untuk penderita diabetes. Pemenang kemudian diberikan hadiah sebagai modal untuk mengembangkan portofolio bisnisnya.
PNM terus mendorong semangat anak bangsa dalam mewujudkan keberlanjutan dalam memerangi kesenjangan (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Poin 10), pendidikan berkualitas (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Poin 4), dan pengentasan kemiskinan (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Poin 1).
(inh)