Teten Curhat 22 Juta UMKM Sudah Dagang Online Tapi Masih Kalah Saing

CNN Indonesia
Kamis, 05 Okt 2023 16:04 WIB
Menkop UKM Teten Masduki mengatakan 22 juta pelaku UMKM sebenarnya sudah menyiasati era digital dengan dagang online. Tapi mereka kalah murah dari produk impor.
Menkop UKM Teten Masduki mengatakan 22 juta pelaku UMKM sebenarnya sudah menyiasati era digital dengan dagang online. Tapi mereka kalah murah dari produk impor. (CNN Indonesia/Tunggul).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pedagang lokal tetap sulit bersaing meski sudah berjualan secara online. Hal itu terjadi lantaran maraknya barang impor di marketplace.

Karenanya, Teten, meminta agar pedagang lokal tidak disalahkan.

"Pasar seperti Tanah Abang, bahkan pasar becek yang jualan sayur, jualan sembako, sudah online. Jadi jangan salahkan mereka belum shifting (ke online). Mereka sudah shifting," katanya di Gedung SMESCO, Kamis (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teten mengatakan saat ini sudah ada 22 juta UMKM yang berjualan secara online. Namun, produk mereka tetap sulit bersaing dengan barang impor yang harganya sangat murah.

Bahkan Teten menyebut barang impor tersebut bisa saja masuk lewat jalur tidak resmi. Ia menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan ada data impor dari China yang tidak tercatat.

"Berarti ada yang lewat jalur ilegal. Ini yang mau kita benahi," katanya.

Banjirnya barang impor menjadi salah satu alasan pemerintah untuk membenahi perdagangan digital. Salah satunya dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Dalam aturan itu, social commerce seperti TikTok Shop dilarang berjualan dan bertransaksi.

Namun, Teten mengatakan UMKM tidak akan terganggu dengan aturan itu. Pasalnya mereka bisa berjualan di platform lainnya dan tetapi bisa melakukan promosi di TikTok shop.

"Banyak channel lain, emangnya cuman TikTok saja yang jualan? Kan enggak. Toh pemasaran juga bisa dilakukan di TikTok medsosnya, marketingnya, promosinya bisa dilakukan, cuman transaksinya tidak di multichannel," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]



(feb/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER