Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan Mentan Syahrul 'hilang' di Eropa. Ia menyebut terakhir kali bertemu SYL sebelum keberangkatan kunjungan kerja sang menteri ke Spanyol.
"Terakhir (kontak dengan Mentan SYL) pas keberangkatan, kalau saya ya. Cuma kalo pejabat (Kementan) eselon 1 yang ikut kan terakhir sampai di Spanyol itu masih bersama-sama," kata Harvick di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/10).
Sudah hampir seminggu Harvick mengaku hilang kontak dengan Mentan Syahrul. Ia mengklaim kabar terakhir dari Syahrul datang saat sang menteri kunjungan kerja di Spanyol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harvick mengatakan Syahrul sejatinya didampingi eselon I dan II Kementan dalam kunjungan tersebut dan dijadwalkan pulang ke Indonesia pada Sabtu (30/9) atau Minggu (1/10). Namun, Syahrul berpisah dari rombongan Kementan ketika hendak pulang.
Menurutnya, ini terjadi karena tiket pesawat rombongan terpisah-pisah. Setelah itu, Kementan tidak mengetahui keberadaan Syahrul yang 'hilang' di Eropa.
Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni mengatakan SYL sedang menjalani pengobatan usai tugas kenegaraan di Eropa. Ia mengatakan koleganya itu akan pulang ke Indonesia pada 5 Oktober.
"Pak SYL itu ada kegiatan di luar negeri yang tadinya tanggal 1 (Oktober) harus pulang. Cuma karena hal tentang fisiknya, prostatnya masalah, jadi dia langsung ke RS," ujar Sahroni kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/10).
"Maka itu tanggal 5 (Oktober) sudah di Jakarta," sambung pria yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.
Penyidik KPK juga menggeledah dua rumah Mentan Syahrul yang berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu (4/10).
Penggeledahan pertama dilakukan di rumah yang berada di Kompleks Bumi Permata Hijau (BPH) Blok C, Kecamatan Rappocini, Makassar. Aparat kepolisian bersenjata lengkap ikut mengawal penggeledahan ini.
Penyidik KPK lantas keluar dari rumah tersebut dengan membawa satu koper cokelat. Mereka lalu bergegas meninggalkan rumah tersebut sekitar pukul 15.27 WITA.
Sementara itu, penggeledahan kedua dilakukan di rumah SYL di Jalan Pelita Raya, Kecamatan Rappocini.
Sekitar pukul 16.30 WITA, penyidik keluar dengan membawa satu buah koper. Penyidik lembaga antirasuah juga membawa mobil merek Audi dengan plat DD 57 US yang diduga milik SYL.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmy Karim menyebut Mentan Syahrul Yasin sudah tiba di Indonesia pada Rabu (4/10).
Syahrul disebut telah melewati pemeriksaan bagian imigrasi Bandara Soekarno Hatta pukul 18.46 WIB.
"Melewati pemeriksaan imigrasi jam 18.41," kata Silmy saat dikonfimasi.
Syahrul dikabarkan mendarat di Bandara Soekarno Hatta lewat Terminal 3. Berdasarkan pantauan di lokasi, beberapa aparat kepolisian mulai berjaga di lokasi sekitar pukul 18.35 WIB.
Ia juga kembali 'ngantor' di Kementan pada Kamis (5/10) ini. Ia tiba pukul 10.16 WIB dengan mengendarai mobil berpelat nomor B 1169 ZZH dan mengenakan batik bernuansa coklat.
Syahrul langsung disambut para pegawai yang sudah menunggunya di lobby Gedung A Kementan. Ia sempat menyapa wartawan saat turun dari mobil.
Syahrul mengaku diperiksa sekitar 3 jam oleh penyidik Polda Metro Jaya hari ini. Ia mengaku lelah karena baru tiba dari luar negeri semalam.
Ia menyebut ada laporan yang dibuat masyarakat terkait dugaan pemerasan pada 12 Agustus 2023. Namun, Syahrul tak menjelaskan soal kasus dugaan pemerasan tersebut.
"Saya dihadapkan dengan masalah, yang saya selesaikan hari ini saya mendatangi Polda untuk menyampaikan keterangan berkait dengan pengaduan masyarakat (dumas) 12 Agustus 2023," kata Syahrul di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (5/10) malam.
"Jadi dumas 12 Agustus 2023 yang terkait dengan hal dilaporkan oleh masyarakat berkaitan dengan hal-hal yang seperti apa, laporan itu, terjadi pemerasan dan lainnya," imbuhnya.
Usai konferensi pers di NasDem Tower, Syahrul langsung bertolak ke Istana Negara. Ia mengusulkan pengajuan pengunduran diri dari jabatan mentan kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Saya sore ini datang meminta waktu Bapak Presiden dan diberi kesempatan melalui Mensetneg Pak Pratikno untuk menyampaikan usul dan pengunduran diri saya sebagai menteri," katanya di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Mentan SYL menyebut dirinya tengah berhadapan dengan proses hukum sehingga kudu melepaskan jabatannya. Namun, ia menolak mendapatkan penghakiman atau stigma buruk dari masyarakat, apalagi dituding sengaja 'hilang' di Eropa.
Akan tetapi, SYL mengaku belum mendapatkan panggilan untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.
"Belum ada panggilan, saya belum tahu ada apa-apa, saya cuma baca di media sosial," ujar Syahrul.
"Beri saya kesempatan dan saya belum ada istirahat ini karena tadi saya juga diperiksa di Polda dan capek banget rasanya saya hadapi ini semua. Saya harap tidak akan sedikit pun mengganggu kinerja Pak Presiden, lebih baik saya ambil sikap seperti ini," tutupnya.