Harga Minyak Terjungkal ke US$84
Harga minyak anjlok sekitar 2 persen pada Kamis (5/10) kemarin.
Mengutip Reuters, harga minyak Brent berjangka ditutup anjlok US$1,74 atau 2,03 persen ke US$84,07 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun US$1,91 atau 2,3 persen ke US$82,31 per barel.
Penurunan harga minyak itu merupakan lanjutan setelah Rabu (4/10) lalu harganya anjlok lebih dari 5 persen.
Analis menyebut pelemahan tajam harga minyak dipicu kekhawatiran investor atas lesunya permintaan. Selain itu, pelemahan juga dipicu aksi ambil untung yang dilakukan pasar.
"Ini adalah aktivitas perdagangan spekulatif yang khas - mencoba memanfaatkan situasi buruk setelah pertumpahan darah pada Rabu, dan mereka (pelaku pasar) mencoba mengambil posisi terbawah," kata Direktur Energi Berjangka di Mizuho Bob Yawger.
Karena kekhawatiran dan aksi itu, sentimen positif yang didapat dari pertemuan panel tingkat menteri OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia gagal memberikan dampak positif.
Padahal pada pertemuan itu, Arab Saudi mengatakan akan melanjutkan kebijakan pemangkasan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari sampai akhir tahun. Langkah sama juga dilakukan Rusia.
Rusia akan memperpanjang pembatasan ekspor minyak 300 ribu barel per hari sampai akhir tahun.