Menhub: Integrasi Antarmoda Solusi Atasi Macet dan Polusi Udara

Hub Space x KAI Expo | CNN Indonesia
Jumat, 06 Okt 2023 13:59 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi menilai integrasi antarmoda yang menudahkan masyarakat mengakses transportasi massal menjadi kunci mengatasi macet dan polusi.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di acara Hub Space x KAI Expo 2023. (Foto: Detikcom/Samuel Gading)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, gencar melakukan perubahan terhadap moda transportasi umum di Indonesia. Pembangunan yang dicanangkan tidak hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga sistem maupun integrasi antarmoda untuk kemudahan masyarakat.

Langkah itu bertujuan menciptakan budaya baru masyarakat dalam menggunakan angkutan massal. Dengan integrasi antarmoda dari first mile hingga last mile, diharapkan masyarakat semakin mudah dalam mengakses angkutan massal.

"Membangun angkutan massal adalah keniscayaan, karena jika tidak dilakukan kerugiannya mencapai ratusan triliun per tahun akibat kemacetan," ujarnya dikutip dari detikcom, Jumat (6/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam menyosialisasikan penggunaan moda transportasi umum, Kemenhub menggelar acara Hub Space yang dilaksanakan di JCC Senayan, Jakarta, pada 29 September-1 Oktober 2023.

Pada gelaran acara ini beberapa pihak penting hadir, seperti Presiden Joko Widodo, Sandiaga Uno, Luhut Binsar Pandjaitan, Evert Ernest Mangindaan, Agum Gumelar, dan yang lainya.

Budi mengungkapkan tujuan merubah budaya masyarakat untuk mengatasi masalah kemacetan dan polusi udara yang bersumber dari banyaknya pengguna kendaraan pribadi, sehingga dirinya bersama stakeholder terkait membangun berbagai moda transportasi massal seperti BRT, KRL, LRT, MRT, hingga kereta cepat.

"Kita tentu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan kepada kita, karena kita bukan lah apa-apa apabila tidak ada kolaborasi pentahelix," ucap dia.

Di sisi lain, Mantan Menteri Perhubungan, Evert Ernest Mangindaan, turut menyampaikan integrasi transportasi sudah menjadi proyek strategis pemerintah sejak 50 tahun lalu.

"Dibuat merata secara bertahap saja, karena dipaksakan nanti terbengkalai sebagainya, prosesnya. Ini sudah dikatakan, sebenarnya program strategis sejak 50 tahun lalu. Ini diterjemahkan perhubungan itu, secara bertahap kita atasi semua dalam rangka interconnected konektivitas," tuturnya

Sementara itu, Mantan Menteri Perhubungan, Agum Gumelar, menyebut transportasi massal seperti halnya LRT memberikan dampak positif kepada masyarakat terutama di perkotaan karena meminimalisir polusi dan kemacetan.

"LRT juga membanggakan, itu produk dalam negeri dan LRT juga memberikan sumbangsih yang besar terhadap sistem transportasi, mengurangi dampak-dampak tidak baik seperti polusi, kemudian macet lah. Itu kan sudah bisa teratasi walaupun belum sepenuhnya terselesaikan," kata Agum.

Diharapkan integrasi antarmoda dapat berjalan dengan baik dan dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan massal. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya kemacetan dan polusi udara di Indonesia.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER