Melihat Taji Aturan Zulhas Larang Barang impor 1,5 juta di E-Commerce

tim | CNN Indonesia
Kamis, 12 Okt 2023 20:00 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melarang e-commerce menjual produk impor di bawah US$100 per unit atau sekitar Rp1,5 juta per unit secara langsung.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melarang e-commerce menjual produk impor di bawah US$100 per unit atau sekitar Rp1,5 juta per unit secara langsung. ( CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) resmi melarang platform e-commerce menjual produk impor secara langsung (lintas negara/cross border) di bawah US$100 per unit atau sekitar Rp1,5 juta per unit.

Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang diundangkan pada 26 September 2023.

Kendati demikian, ia memastikan UMKM lokal yang menjual barang impor di e-commerce masih diperbolehkan. Pasalnya, dalam memasukkan produk impor, pelaku UMKM terkait harus mengikuti prosedur impor pada umumnya, termasuk membayar pajak dan bea masuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana kondisi penjualan produk cross border di e-commerce saat ini. Masihkah terjadi?

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Kamis (12/10), produk cross border sudah tidak terlihat di Shopee. Produk-produk yang ada dijual oleh penjual lokal.

Shopee memang telah resmi menghentikan penjualan produk cross border mulai 4 Oktober. Head of Public Policy Shopee Indonesia Radityo Triatmojo mengatakan produk yang dijual secara cross border di Shopee sebenarnya selama ini tidak bersaing dengan produk UMKM.

Namun, langkah itu kemudian diambil untuk menyesuaikan dengan Permendag Nomor 1 Tahun 2023.

Sementara itu, produk cross border juga tidak ditemukan di Lazada. Produk yang dijual mayoritas terlihat dijajakan oleh penjual lokal dengan harga yang murah.

Lain halnya dengan Tokopedia yang memang sejak awal tidak menjual produk cross border. Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Hilmu Adrianto mengatakan perusahaannya merupakan 100 persen marketplace domestik yang tidak memungkinkan adanya impor langsung (cross-border) di dalam platform.

"Penjual di Tokopedia yang sekarang berjumlah lebih dari 14 juta dan hampir 100 persen pelaku UMKM ini berada atau berdomisili di Indonesia," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/9) lalu.

[Gambas:Video CNN]



(fby/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER