Sukses Kurangi Emisi Karbon, Energi Bersih Pertamina Jangkau 63 Desa

Pertamina | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Okt 2023 10:14 WIB
Melalui Program Desa Energi Berdikari, Pertamina telah berhasil mengurangi emisi karbon hingga 565.978 ton per tahun.
Program Desa Energi Berdikari dari Pertamina mencatatkan pengurangan emisi karbon hingga 565.978 ton per tahun. (Foto: Pertamina)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertamina melalui Program Desa Energi Berdikari menyatakan pencapaian membangun kemandirian energi dan ekonomi masyarakat di 63 desa berbasis energi bersih dan terbarukan dengan memanfaatkan energi surya, air, angin dan biogas. Hasilnya, Desa Energi Berdikari Pertamina berhasil mengurangi emisi karbon hingga 565.978 ton per tahun.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina terus berkomitmen mempercepat penggunaan energi terbarukan di seluruh Indonesia sebagai dukungan terhadap target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060, salah satunya melalui Program Desa Energi Terbarukan.

"Desa Energi Berdikari merupakan aksi nyata TJSL Pertamina dalam mempercepat transisi energi bagi masyarakat. Program ini banyak mendapat apresiasi dunia karena bukan hanya mengurangi emisi, tetapi sekaligus menggerakkan roda perekonomian desa," ujar Fadjar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhir 2023, Pertamina menargetkan 66 Desa Energi Berdikari di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Terbaru, Pertamina membangun Desa Energi Berdikari di lima lokasi, yakni Desa Sruni di Jawa Tengah, Dusun Cindakko di Sulawesi Selatan, Desa Prangkat Baru, Desa Saliki di Kalimantan Timur, serta Desa Bunyu Timur di Kalimantan Utara.

Di kelima desa itu, Pertamina juga membangun instalasi energi bersih berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBio) yang menghasilkan total energi 31.070 watt peak (WP).

Fadjar mengungkapkan, instalasi energi bersih yang bertujuan meningkatkan ekonomi warga dilakukan berdasarkan kebutuhan masing-masing desa. Misalnya, masyarakat di Dusun Cindakko, Sulawesi Selatan yang berada di ketinggian 600-800 MDPL dan belum memiliki sumber daya listrik maupun akses mobilisasi gas, menggunakan energi terbarukan guna memproduksi produk UMKM dari hasil hutan.

Sementara di Desa Bunyu Timur di Kalimantan Utara, dan Desa Prangkat Baru di Kalimantan Timur, energi bersih digunakan untuk mendukung aktivitas pertanian dan peternakan. Sedangkan di Desa Saliki, Kalimantan Timur, energi terbarukan dibutuhkan untuk akses air warga, di mana akses Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat tidak terjangkau.

Adapun warga Desa Sruni, Jawa Tengah, menggunakan sarana dan prasarana pemanfaatan energi terbarukan untuk menyalurkan hasil biogas dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ke rumah-rumah penduduk.

Fadjar menyatakan, Program Desa Energi Berdikari yang dijalankan sejak 2019 telah menghasilkan manfaat berupa 210.950 wp energi PLTS, 605.000 m3/tahun energi biogas dan gas metana, 8 ribu watt energi microhydro, 6.500 liter energi biodiesel per tahun, serta 16.500 wp energi hibrida.

Selain itu, Desa Energi Berdikari juga berperan dalam pemenuhan kebutuhan energi masyarakat dan memberikan dampak perekonomian bagi 3.201 kepala keluarga dengan total manfaat mencapai Rp1,8 miliar per tahun.

"Program Desa Energi Berdikari Pertamina sejalan dengan SDGs poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan Poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim)," kata Fadjar.

(rea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER