PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta maaf atas gangguan layanan buntut insiden anjloknya kereta api (KA) Argo 17 Semeru relasi Surabaya Gubeng - Gambir dan KA 6 Argo Wilis relasi Bandung - Surabaya Gubeng. Insiden itu terjadi di perlintasan Stasiun Sentolo - Wates, Selasa (17/10) pukul 13.15 WIB.
EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan akibat kejadian itu, kedua jalur rel Wates - Sentolo tidak dapat dilalui untuk sementara waktu.
"KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di dua KA yang mengalami musibah tersebut," kata Raden dalam keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raden mengatakan KAI akan mengevakuasi dua rangkaian kereta api yang anjlok tersebut serta memperbaiki jalur rel yang rusak.
"Bagi perjalanan KA - KA yang akan melintas di wilayah Wates - Sentolo, KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan oper stapend," katanya.
Insiden anjloknya KA Argo Wilis dan Semeru diabadikan oleh warga sekitar dan turut diunggah akun media sosial X (Twitter) @TRCBPBDDIY.
Dalam video itu terlihat, rangkaian KA Argo Semeru sudah dalam posisi anjlok dan beberapa rangkaian terlihat dalam kondisi miring ke arah rel di sebelahnya.
Beberapa saat kemudian, KA Argo Wilis melintas di rel sebelahnya dan menyerempet atau mengenai rangkaian KA Argo Semeru.
"Video dari warga saat kejadian KA Argo Semeru yang anjlok dan rangkaiannya menghalangi lintasan rel saat bersamaan KA Argo Wilis. Semoga tidak ada korban jiwa, saat ini petugas keselamatan dan polisi sudah berada di lokasi kejadian," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.