KAI Ungkap Situasi KA Wilis Sebelum Serempet Argo Semeru yang Anjlok
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) Didiek Hartantyo mengungkap situasi KA Argo Wilis sebelum menyerempet KA Argo Semeru yang anjlok di kilometer 520 +4 Petak Jalan Sentolo, Wates, Kulon Progo, Selasa (17/10) kemarin.
Didiek menerangkan pihaknya kemarin siang sekitar pukul 13.45 WIB menerima laporan kejadian KA Semeru relasi Surabaya-Jakarta anjlok di Stasiun Kalimenur, Wates, Kulon Progo.
Beberapa menit berselang melintas KA Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya di jalur berlawanan.
"Jarak hanya beberapa menit dan di sini situasinya (lintasan) lengkung ya jadi pada waktu kecepatan kira-kira 78 kilometer per jam, masinis Argo Wilis sudah melakukan pengereman maksimal," kata Didiek di lokasi, Rabu (18/10).
"Namun dengan kecepatan 78 itu jarak sekitar 500 sampai 600 ini tidak bisa dihindari. Ini masinis sudah melakukan langkah penyelamatan yang optimal untuk menjaga agar kejadian tidak lebih parah," sambungnya.
Didiek memastikan kedua KA dalam kondisi baik sebelum berangkat dari stasiun masing-masing.
PT KAI bersama KNKT berencana meminta keterangan lebih lanjut dari masinis KA Argo Wilis dan Argo Semeru demi menggali penyebab insiden ini. Pemeriksaan meliputi pola komunikasi antar masinis dan pusat pengendalian (pusdal).
"Masinis komunikasi dengan pusdal, antara masinis tidak ada komunikasi maka untuk itu nanti akan kita teliti prosesnya dengan bantuan KNKT dan direktur keselamatan," katanya.
Kereta Api Argo Semeru relasi Surabaya-Jakarta mengalami anjlok dan terserempet Kereta Api Argo Wilis relasi Bandung-Jakarta di kilometer 520 +4 Petak Jalan Sentolo, Wates, Kulon Progo, Selasa (17/10).
Sejauh ini PT KAI masih menyelidiki pemicu insiden ini. Adapun setelah kejadian para penumpang Argo Semeru langsung dievakuasi ke Stasiun Wates menggunakan KA Bandara YIA setelah kejadian sebelum melanjutkan perjalanannya ke tujuan. Sedangkan penumpang KA Argo Wilis diangkut ke Stasiun Tugu Yogyakarta.
Insiden ini menyebabkan puluhan penumpang mengalami luka-luka. Beberapa harus dilarikan dan dirawat di rumah sakit. Sementara itu upaya normalisasi jalur perlintasan kereta api masih terus dilakukan.