Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.
Hal itu diumumkan usai pertemuan para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo di Kertanegara, Minggu (22/10) malam.
Gibran sendiri belum genap tiga tahun menjabat sebagai wali kota Solo. Ia menjabat posisi tersebut pada Januari 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat awal menjabat, Gibran mengatakan prioritasnya adalah percepatan pemulihan ekonomi dan masalah kesehatan yang menjadi fokus-nya.
Beberapa waktu belakangan, Gibran mengklaim pertumbuhan ekonomi di Solo naik ke 6,25 persen pada 2022 di bawah kepemimpinannya.
Gibran menyebut saat awal dirinya menjabat sebagai walikota, pertumbuhan ekonomi di Solo minus 1,74 persen. Setelah dirinya menjabat, ekonomi tumbuh menjadi 6,25 persen.
"Waktu pertama kali saya menjabat itu pertumbuhan ekonominya minus 1,74, sekarang kita di Jawa termasuk paling tinggi karena pertumbuhan ekonominya 6,25 persen. Rata-rata nasional hanya 5,3 persen. Kita nggak main-main kalau dikasih amanah," kata Gibran dikutip dari detik.com, Selasa (16/5).
Lantas seperti apa perekonomian Solo di bawah kepemimpinan Gibran?
Lihat Juga : |
Mengutip Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Kota Surakarta pada 2022 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp55.964,8 miliar.
Sementara, pertumbuhan ekonomi Surakarta tumbuh sebesar 6,25 persen pada 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian pada 2021 yang tumbuh 4,01
persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan yaitu sebesar 131,39 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi dicatat oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga, yaitu sebesar 5,85 persen.
Secara struktur, lapangan usaha konstruksi mendominasi struktur ekonomi Kota Surakarta pada 2022 dengan kontribusi sebesar 25,94 persen.
Sedangkan, dari sisi pengeluaran didominasi oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dengan kontribusi sebesar 64,29 persen.
Terkait inflasi, di masa kepemimpinan Gibran inflasi cenderung naik secara tahunan. Tercatat, inflasi di Solo mencapai 2,58 persen pada 2021.
Angka tersebut lebih tinggi dari inflasi tahunan pada 2021, yakni 1,38 persen.
Inflasi pun melambung pada 2022, yakni mencapai 7,03 persen.
Adapun untuk 2023, secara bulanan inflasi mencapai 0,32 persen pada Januari. Kemudian, naik menjadi 0,48 persen pada Februari.
Sementara, pada Maret inflasi turun menjadi 0,24 persen. Inflasi pun kembali naik tipis menjadi 0,27 persen pada April.
Pada Mei, inflasi turun menjadi 0,19 persen dan turun lagi menjadi 0,09 persen pada Juni. Selanjutnya, inflasi naik menjadi 0,31 persen pada Juli.
Inflasi juga kembali turun menjadi 0,03 persen pada Agustus. Namun, inflasi kembali naik menjadi 0,42 persen pada September.