Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melanjutkan program pembagian cadangan beras pemerintah hingga 2024 apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencukupi.
"Program bantuan pangan ini akan kami rancang kembali pada tahun 2024, akan tetapi dengan catatan apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini mencukupi," kata Jokowi saat meninjau bantuan pangan tersebut, Kamis (26/10), dilansir dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu diutarakan Jokowi saat meninjau bantuan pangan untuk alokasi November di Gudang Bulog Sukamaju, Kota Palembang, Sumatra Selatan.
"Apakah bapak-ibu sudah menerima beras bantuan pangan tahap pertama dan kedua? Apabila sudah menerima bantuan ini, maka saya tambahkan bantuan tersebut untuk Desember," kata sang presiden.
Jokowi mengatakan setelah menambahkan bantuan tersebut pada Desember, pihaknya juga akan merancang agar program bantuan pangan itu berlanjut pada tahun 2024.
Lihat Juga : |
Selain meninjau beras bantuan pangan, Jokowi juga membagikan tiga unit sepeda dan paket bantuan non-tunai yang berisikan beras, minyak, gula, dan sebagainya.
Kepala Perum Bulog Sumsel Babel Mohammad Alexander mengatakan bantuan pangan yang disalurkan kepada sebanyak 736 keluarga penerima manfaat (KPM) untuk alokasi November.
Ia menjelaskan pihaknya telah menyelesaikan penyaluran bantuan pangan tahap pertama, dengan total rincian sebanyak 5.820 ton beras per bulan yang dialokasikan untuk 582 ribu KPM.
"Sedangkan, bantuan pangan periode bulan September dan Oktober sudah 100 persen dan ini sedang berlanjut untuk November, dan Sumsel termasuk pertama yang tercepat menyalurkan bantuan tersebut," jelas dia.
Bulog Sumsel Babel memiliki stok sebanyak 23.200 ton beras. Menurut dia, stok tersebut mencukupi hingga empat sampai lima bulan ke depan.
(del/rds)