Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Rabu (1/11). Penopang utama indeks berasal dari data inflasi November 2023.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan data perekonomian berupa data inflasi akan dirilis mengawali perdagangan pada bulan kesebelas pada 2023. Ia memperkirakan tingkat inflasi bulan ini masih akan stabil.
"Sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola gerak IHSG di tengah fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar. Hari ini IHSG berpotensi menguat," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan sentimen itu, ia memperkirakan indeks saham berada di rentang support 6.654 dan resistance 6.778.
Untuk saham pilihan, William merekomendasikan HMSP, ASII, BBCA, BBNI, KLBF, PWON, ASRI, SMRA, dan CTRA.
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan IHSG menguat disertai oleh meningkatnya volume transaksi.
"Selama tidak kembali terkoreksi ke bawah 6,666, maka posisi IHSG saat ini sudah menyelesaikan wave (ii) dan berpeluang menguat untuk membentuk awal dari wave (ii) ke rentang area 6,780-6,908," katanya.
IHSG ditutup di level 6.750 pada Selasa (31/10) sore. Indeks saham menguat 14,47 poin atau 0,21 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp9,42 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,58 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 245 saham menguat, 291 terkoreksi, dan 210 lainnya stagnan.