MONEY HONEY

Blak-blakan OJK soal Inklusi dan Literasi Keuangan di RI

CNN Indonesia
Kamis, 02 Nov 2023 09:47 WIB
OJK menyebut inklusi keuangan di Indonesia sudah mencapai 85 persen. Tapi, literasi keuangan baru mencapai 49 persen.
OJK menyebut inklusi keuangan di Indonesia sudah mencapai 85 persen. Tapi, literasi keuangan baru mencapai 49 persen. (Cnn Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap tingkat inklusi dan literasi keuangan di Indonesia saat ini.

Berdasarkan survei terkini, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK Aman Santosa menyebut tingkat inklusi keuangan di Indonesia sudah mencapai 85 persen. Hal itu berarti 85 orang dari 100 orang yang disurvei sudah menggunakan produk keuangan.

Akan tetapi, tingkat literasi keuangan dari hasil survei yang sama baru mencapai sekitar 49 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi memang di sini ada sebagian masyarakat kita yang belum paham-paham amat mengenai benefit dan risiko menggunakan produk keuangan itu, sudah memakai," kata dia dalam podcast Money Honey CNNIndonesia.com pekan lalu.

Ia kemudian menyoroti fenomena di mana banyak pengguna pinjaman online atau pinjol untuk hal-hal konsumtif atau kegiatan yang sama sekali tidak perlu. Sehingga banyak dari mereka yang terlanjur meminjam, namun bingung untuk menemukan cara mengembalikannya.

"Jadi kembali lagi ini adalah soal perlunya edukasi, perlunya kebijakan dari masyarakat. Termasuk orang tua untuk mengawasi anak-anaknya untuk berperilaku yang rasional, yang realistis," tegas dia.

Awalnya, Aman mengatakan financial technology (fintech) seperti pinjol hadir untuk menutup kesenjangan terhadap masyarakat yang kurang bankable atau memenuhi persyaratan mengakses produk keuangan yang disediakan oleh bank.

Menurutnya, hadirnya fintech bertujuan untuk menyediakan fasilitas pembiayaan yang mudah dan cepat.

"Memang ini idealnya adalah harusnya pinjam untuk yang kegiatan produktif. Kalaupun tidak untuk yang produktif, juga harus yakin mengembalikannya dari mana," kata Aman.

Ia pun turut mengingatkan agar masyarakat senantiasa memilih pinjol yang legal. Caranya adalah dengan menghubungi contact center OJK 157 untuk menanyakan mana pinjol yang legal mana yang tidak.

Lebih lanjut, Aman juga mengungkap OJK akan menyalurkan program untuk melakukan edukasi keuangan kepada masyarakat lewat duta literasi keuangan pada 2024.

"Jadi kita akan ciptakan orang-orang yang kita didik, yang akan kita bekali dengan ilmu mengenai keuangan ini, yang harapannya dia bisa menularkan kepada masyarakat sekitarnya. Ini akan menjadi program unggulan kita di tahun 2024 dan beyond," ucap Aman.

[Gambas:Video CNN]



(del/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER