Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.936 per dolar AS pada Rabu (1/11) sore. Mata uang Garuda melemah 51 poin atau minus 0,32 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.946 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,47 persen, peso Filipina melemah 0,15 persen, baht Thailand melemah 0,31 persen dan ringgit Malaysia minus 0,14 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian dolar Singapura melemah 0,05 persen, rupee India melemah 0,03 persen, dan yuan China melemah 0,04 persen. Di sisi lain yen Jepang menguat 0,26 persen.
Senada, mayoritas mata uang negara maju terpantau ambruk.
Poundsterling Inggris melemah 0,01 persen, dolar Australia melemah 0,04 persen, euro Eropa melemah 0,12 persen dan dolar Kanada minus 0,04 persen.
Di sisi lain, franc Swiss menguat 0,16 persen.
Analis pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah melemah di tengah penguatan dolar AS menjelang Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (2/11) dini hari.
"Rupiah juga tertekan oleh data inflasi Indonesia bulan Oktober yang lebih rendah dari perkiraan," kata dia kepada CNNIndonesia.com.