Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan penanaman kembali (replanting) kebun sawit seluas 180 ribu hektare pada tahun ini.
Untuk mengejar target itu, pemerintah menggelontorkan anggaran US$386 juta atau Rp6,11 triliun (Kurs Rp15.844 per dolar AS).
Airlangga mengatakan target replanting ini merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Dia mengungkap sejak 2007, pemerintah telah berhasil menanam kembali kelapa sawit pada 200 ribu hektare lahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga juga mengapresiasi peran industri sawit Indonesia. Dia bilang industri sawit telah berkontribusi menciptakan lapangan kerja, ketahanan energi dan penyediaan barang konsumsi.
Selain itu industri sawit berperan dalam penurunan tingkat kemiskinan di kalangan petani pedesaan termasuk petani kecil.
"Kontribusi industri kelapa sawit terhadap pembangunan sosial ekonomi nasional juga selaras dengan target lingkungan hidup Indonesia yang ambisius pada 2030," kata Airlangga saat memberikan sambutan dalam acara The 19th Indonesian Palm Oil Conference and 2023 Price Outlook (IPOC), Bali, Kamis (2/10).
Ia pun menegaskan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui ratifikasi Perjanjian Paris.
Dia mengungkap sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (FOLU) dan energi, menyumbang masing-masing 55 persen dan 33 persen dari total emisi gas rumah kaca.
Airlangga menekankan pentingnya memperkuat kemitraan dan kolaborasi dari pihak-pihak terkait untuk bisa memenuhi target pengurangan emisi global pada 2030.
Pemerintah, lanjut Airlangga, telah menerapkan kebijakan tata kelola hutan yang berkelanjutan pada 120 juta hektare lahan hutan.
Ia berkata ada sejumlah langkah yang sudah ditempuh Indonesia. Salah satunya, Airlangga mengklaim Indonesia berhasil menurunkan laju deforestasi pada 2019-2020 sebesar 75 persen menjadi 115 ribu hektare.
"Angka ini adalah yang terendah sejak 1990 dan terus menurun," kata dia.
Pemulihan lahan juga disebutnya dilakukan terhadap 3,4 juta lahan pada 2019 dan 3,6 juta lahan pada 2020.