Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW) yang dibangun PT PLN (Persero) guna memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Kamis (2/11).
Saat itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen mempersiapkan sistem kelistrikan berbasis pasokan ramah lingkungan yang andal untuk IKN.
"Pembangunan PLTS ini merupakan upaya PLN mendukung IKN Nusantara menjadi kota hijau, futuristik dan berkelanjutan, sehingga listrik yang dihadirkan berbasis pasokan ramah lingkungan," kata Darmawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berlokasi di Sepaku, Penajam Paser Utara, PLTS yang dibangun melalui subholding PLN Nusantara Power (NP) itu ditargetkan beroperasi pada Mei 2024.
Darmawan mengungkapkan, PLN akan mengerahkan dukungan berupa infrastruktur kelistrikan hijau, antara lain melalui pembangunan renewable energy zone sebagai pusat riset, pusat bisnis, pusat pendidikan dan inovasi energi baru terbarukan.
Nantinya, PLN akan berkolaborasi dengan seluruh mitra andal dalam sebuah ekosistem besar.
"Semuanya akan berbasis state of the art of technology, sumber energi bersih untuk IKN akan didukung teknologi pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang paling mutakhir dan indah secara estetika, di mana jaringannya berada di bawah tanah sesuai dengan konsep green, smart ,dan beautiful," ujar Darmawan.
Strategi PLN menjadikan sistem kelistrikan IKN Nusantara 100 persen berbasis energi baru terbarukan (EBT) berikutnya termasuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 1.000 Mw. Untuk itu, akan dilakukan pemetaan dan pemanfaatan potensi hidro di sekitar IKN.
Pada saat bersamaan, langkah tersebut juga sesuai dengan komitmen PLN mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
"Komitmen PLN menghadirkan listrik yang tidak hanya andal untuk Ibu Kota Baru, tetapi juga bersih sejalan dengan target Net Zero Emissions dalam rangka memanfaatkan potensi energi bersih di Indonesia demi kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya," kata Darmawan.
Merespons groundbreaking PLTS terkait, Jokowi menilai bahwa PLTS menjadi bukti keseriusan pemerintah menyiapkan sistem kelistrikan yang ramah lingkungan di IKN Nusantara.
Sebagai pionir di IKN, PLTS yang akan dibangun itu dapat mereduksi emisi sampai 104 ribu ton CO2 per tahun, serta mampu memproduksi energi hijau sekitar 93 Giga Watt Hour (GWh) per tahun.
Jokowi juga meminta agar alur kelistrikan di IKN ditanam di bawah tanah demi estetika lokasi.
"Saya minta sejak awal kabelnya jangan kelihatan mata. Harus semuanya ground cable dimasukkan ke kapling di bawah tanah, masa kita membangun Ibu Kota yang bagus seperti ini kabelnya di atas," kata Jokowi.
(rea/inh)