Tergerus untuk 'Bentengi' Rupiah, Cadangan Devisa Turun ke US$133,1 M
Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia berada di posisi US$133,1 miliar per akhir Oktober. Posisi itu turun dibandingkan akhir September sebesar US$134,9 miliar.
Melalui keterangan resmi yang dikeluarkan pada Selasa (7/11), BI menyebut penurunan cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Selain itu, penurunan cadangan devisa juga dipicu oleh kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai langkah antisipasi dampak rambatan sehubungan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
BI menyatakan posisi cadangan devisa tersebut masih aman. Pasalnya, cadangan itu setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor.
Lihat Juga : |
Cadangan juga cukup untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Nita A. Muelgini.
Ke depan, katanya, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.