PT PLN Persero mencatatkan sejarah besar dan luar biasa terkait peningkatan performance dan pendapatan mereka.
Executive Vice President Sistem Teknologi Informasi PLN Kantor Pusat Wahyu Ahadi Rouzi mengatakan sejarah besar dan luar biasa itu tercipta dari transformasi digital yang dilakukan perusahaan.
Sejarah besar itu ia ceritakan di ajang Digital Creative Leadership Forum yang digelar pada Kamis (9/11) ini. Ia bercerita sejarah transformasi digital PLN dimulai pada 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita namakan sebagai transformasi digital jilid I dalam hal membangun fondasi terkuat dalam hal digitalisasi," katanya.
Dalam transformasi digital jilid I itu, ia menyebut PLN melakukan 29 terobosan. Dari 29 itu, 21 diantaranya itu arahnya semuanya digitalisasi.
Nah dalam melakukan digitalisasi itu tambahnya, PLN sudah sinergi dengan 4 sektor yang ada di dalam Indonesia digital.
"Ada infrastruktur digital, ada masyarakat digital, kemudian ada terkait dengan ekonomi digital. Nah, kita sudah melakukan fully digitalisasi dari seluruh proses bisnis kita. Digitalisasi itu mulai dari pembangkitan, transmisi, sampai distribusi," katanya.
Ia mengatakan hasil dari digitalisasi itu, berimbas pada efisiensi dan revenue PLN. Dari sisi efisiensi misalnya, ia mengatakan PLN berhasil menghemat pengeluaran lebih dari Rp1 triliun.
Lihat Juga : |
Efisiensi itu berasal dari pembangkitan. Dari sisi procurement, penghematan malah bisa mencapai Rp2 triliun berkat digitalisasi.
"Nah menarik, transformasi digital jelit 1 ini kami tutup di 2023 ini dan kami sekarang tidak lagi ke breakthrough tapi sekarang ke moonshot dengan menjawab 3 tantangan," katanya.
Tantangan itu adalah sustainability terhadap bisnis growth, bagaimana perusahaan menghadapi digitalisasi, dan net zero emission
(del/agt)