PT PLN Persero blak-blakan mengenai pengembangan teknologi digital di sektor kelistrikan. Pengembangan tersebut berimbas pada efisiensi penghematan pengeluaran triliunan.
Executive Vice President Sistem Teknologi Informasi PLN Kantor Pusat Wahyu Ahadi Rouzi mengatakan pengembangan teknologi digital yang ada di PLN sendiri tak terlepas dari peran ICON+.
"Jadi ICON+ ini memang perusahaan kami yang memang bergerak di bidang ICT (Information and Communication Technology). Dan tentunya dukungan dari ICT yang ada di ICON+ ini lah yang mengembangkan PLN Mobile untuk sedemikian rupa canggih," kata dia dalam acara Digital Creative Leadership Forum oleh CNN Indonesia, Kamis (9/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan ICON+ tak hanya bergerak pada internal PLN saja. Ada pula lini bisnis barunya Beyond kWh yang merupakan salah satu manfaat dari penggunaan PLN Mobile.
Lihat Juga : |
"Kemudian kita juga ada yang sifatnya electrical vehicle yang ada di marketplace-nya PLN Mobile, itu semuanya under dari Beyond kWh PLN ICON+. Jadi gerak bisnisnya itu bukan hanya internal untuk PLN tapi juga keluar dalam hal membangun digitalisasi ke ekosistem masyarakat Indonesia," lanjut Wahyu.
Wahyu sebelumnya mengatakan PLN melakukan 29 terobosan. Dari 29 itu, 21 diantaranya itu arahnya semuanya digitalisasi. Dalam melakukan digitalisasi itu tambahnya, PLN sudah sinergi dengan 4 sektor yang ada di dalam Indonesia digital.
"Ada infrastruktur digital, ada masyarakat digital, kemudian ada terkait dengan ekonomi digital. Nah, kita sudah melakukan fully digitalisasi dari seluruh proses bisnis kita. Digitalisasi itu mulai dari pembangkitan, transmisi, sampai distribusi," katanya.
Ia mengatakan hasil dari digitalisasi itu, berimbas pada efisiensi dan revenue PLN. Dari sisi efisiensi misalnya, ia mengatakan PLN berhasil menghemat pengeluaran lebih dari Rp1 triliun.
Lihat Juga : |
Efisiensi itu berasal dari pembangkitan. Dari sisi procurement, penghematan malah bisa mencapai Rp2 triliun berkat digitalisasi.
"Nah menarik, transformasi digital jilid 1 ini kami tutup di 2023 ini dan kami sekarang tidak lagi ke breakthrough tapi sekarang ke moonshot dengan menjawab 3 tantangan," katanya.
Tantangan itu adalah sustainability terhadap bisnis growth, bagaimana perusahaan menghadapi digitalisasi, dan net zero emission.
Lihat Juga :LEADERSHIP FORUM Menkominfo Bicara Digitalisasi, Sorot Visi Indonesia Maju 2045 |