Pihak berwenang Ethiopia mengatakan pada Agustus lalu, China mengizinkan Ethiopia untuk menangguhkan pembayaran utang untuk tahun fiskal yang berjalan hingga 7 Juli 2024.
Sementara itu, seperti dikutip Reuters, China telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar US$13,7 miliar kepada Ethiopia sejak 2020. Namun yang tercatat pada 2021 sebesar US$7,4 miliar. Kemudian belum jelas berapa jumlah utang tersebut yang akan jatuh tempo pada tahun fiskal 2023/2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada November 2022, Pemerintahan Presiden baru Kenya, William Ruto, telah merilis dokumen pinjaman sebesar US$3 miliar terkait dengan jalur kereta api China yang kontroversial. Dokumen itu telah dirahasiakan oleh pemerintahan pendahulunya selama bertahun-tahun di pengadilan.
Menurut Reuters, Pemberi pinjaman milik negara China berkomitmen untuk meminjamkan $9,3 miliar ke Kenya pada 2000 hingga 2020. Sementara total utang Kenya telah hampir 70 persen dari PDB-nya.
![]() |
Melansir BBC, 13 Oktober lalu, Sri Lanka telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan China, untuk merestrukturisasi utang sebesar $4,2 miliar.
Sri Lanka diketahui gagal membayar utang luar negerinya pada Mei 2022 di tengah krisis keuangan terburuk dalam beberapa dekade.
Sri Lanka memiliki total utang luar negeri sebesar US$46,9 miliar di mana 52 persen di antaranya merupakan utang ke China.