Mentan Ungkap Produksi Beras Terancam Januari 2024
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan produksi beras pada Januari 2024 bakal terancam karena lahan yang ditanam baru 500 ribu hektare (ha) dari kebutuhan 1 juta ha.
"Ini sudah tanam 500 ribu, itu berbahaya di Januari. Harusnya satu juta baru bisa bernapas," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi IV, Senin (13/11).
"Sekarang kering kerontang, ini cuma 500 ribu, separuh dari kebutuhan. Sudah pasti kita kesulitan di Januari," imbuhnya.
Namun, Kementan akan menggenjot penanaman 1 juta ha lahan hingga pertengahan bulan ini. Dengan begitu, produksi akan aman pada Februari.
"Bulan ini kami kejar sampai pertengahan nanti 1 juta. Artinya Februari nanti aku aman. Tapi Januari yang kita akan panen nanti enggak. Ini cuma 500 ribu," katanya.
Sementara itu, Plt Sekretaris Jenderal Kementan Prihasto mengatakan musim tanam mundur karena fenomena El Nino. Biasanya musim tanam mulai Oktober, namun mundur ke November dan Desember.
Ia menjelaskan produksi beras akan terancam pada Januari karena penanaman yang kurang pada Oktober.
"Makanya sekarang kita betul-betul mengejar penanaman. Makanya betul-betul-betul di November dan Desember ini kita genjot untuk penanaman," katanya.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi sebelumnya memperkirakan musim panen padi tahun depan bakalan mundur sekitar dua bulan.
Menurutnya, molornya waktu panen ini lantaran hujan turun terlambat. Akibatnya, masa tanam juga terlambat.
"Kemarin Agustus, September, Oktober, belum turun hujan. Turun hujannya baru akhir November dan Desember, jadi panen agak mundur," ungkap Arief di Komplek PT Pupuk Kujang, Karawang, Jawa Barat, dikutip dari Detik, Senin (13/11).
Karena masa tanam terlambat, Arief kemudian menjelaskan masa panen padi baru akan dimulai pada April, Mei, dan Juni 2024.