LAPORAN DARI AMERIKA SERIKAT

Wujudkan Smart City, Para Pejabat IKN Kunjungi Silicon Valley

Sur | CNN Indonesia
Selasa, 14 Nov 2023 14:52 WIB
Otorita IKN menegaskan membangun smart city di ibu kota baru RI itu. Sejumlah petinggi pun mengunjungi Silicon Valley di San Fransisco untuk berkolaborasi.
Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono dan Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi saat mengunjungi kantor Cisco di San Fransisco, Senin (13/11) waktu AS. (CNN Indonesia/Suriyanto)
San Fransisco, CNN Indonesia --

Sejumlah pejabat Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengunjungi pusat teknologi Silicon Valley di San Francisco, California, Amerika Serikat, Senin (13/11).

Kunjungan ini untuk menjalin kerja sama dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perusahaan teknologi terkemuka untuk menjadikan IKN jadi smart city.

Pejabat IKN yang hadir adalah Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi, Direktur Transformasi Hijau Tonny Agus Setiono serta Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang mengatakan pembangunan IKN jadi smart city sudah jelas arahnya.

"Yang kami lakukan adalah transformasi. Bukan hanya membangun kota, tapi transformasi peradaban baru agar Indonesia di 2045 jadi bangsa yang lebih kuat dan Sejahtera," kata Troy di San Francisco, AS, Senin (13/11) waktu AS.

Menurutnya 100 tahun Indonesia nanti, RI ingin naik kelas dari negara berpenghasilan menengah ke berpenghasilan tinggi.

"Salah satu transformasinya adalah membangun ibu kota baru yang harus kita bayangkan di 2045 sebagai sebuah keberlanjutan. Kita harus melompat jadi kota cerdas. Hampir semua kota besar di dunia sudah menerapkan konsep smart city," kata Bambang.

Sementara itu Ali Berawi mengatakan pihaknya menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan raksasa teknologi di Silicon Valley ini. Misalnya, Meta, Cisco, Autodesk dan sejumlah perusahaan lain.

"Kerja sama ini dalam rangka mewujudkan IKN sebagai smart city," kata Ali kepada CNNIdonesia.com.

Ia mencontohkan kerja sama dengan Cisco yang bisa menjadikan gedung-gedung di IKN nanti punya sistem digital dari sisi pengolahan data dan keamanan terpadu.

Bukan hanya dengan perusahaan-perusahaan dari AS, IKN juga menjalin kerja sama dengan perusahaan dari sejumlah negara seperti China dan Korea Selatan.

"Semua infrastruktur sedang kami siapkan," ujar Ali.

Ali mengatakan dalam pembangunan IKN, kolaborasi banyak pihak mutlak diperlukan, termasuk para perusahaan raksasa teknologi di pusat teknologi dunia, Silicon Valley ini.

Cisco adalah perusahaan yang punya pengalaman banyak membuat sistem digital di sejumlah negara. Sistem yang dikembangkan tak hanya mempermudah aktivitas, namun juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Vice President Engineering Sustainability Office Cisco Denis Lee mengatakan pihaknya selama ini sudah banyak melakukan hal-hal untuk mendukung sistem keberlanjutan dan ramah lingkungan bagi kehidupan manusia.

Caranya, kata Lee, dengan pembangunan pusat data, smart building dan ruang kerja dan internet untuk masa depan.



Tentang Silicon Valley

Silicon Valley merupakan pusat inovasi di Amerika Serikat (AS) yang berhasil mencetak banyak perusahaan teknologi raksasa.

Silicon Valley terletak di selatan San Francisco, California, Amerika Serikat. Wilayah ini menampung sekitar 2.000 perusahaan teknologi.

Area ini telah menciptakan pusat bagi perusahaan inovatif. Sejumlah perusahaan teknologi yang kita kenal sekarang seperti Apple, Facebook, Google, dan Netflix, lahir di kawasan ini. Silicon Valley juga jadi tempat lahir perusahaan seperti Tesla, Twitter, Yahoo, dan eBay.

Selain itu ada pula perusahaan penunjang bisnis seperti Cisco, Oracle, Salesforce.com, Hewlett-Packard, dan Intel. Sejumlah perusahaan ternama lain seperti Adobe, Intuit, dan Zynga juga ada di sini.

Awalnya kawasan pengembangan teknologi itu dinamai Santa Clara Valley. Silikon sendiri adalah bahan dasar semikonduktor yang digunakan di komponen komputer.

Ide untuk membuat Silicon Valley dimulai selama masa krisis ekonomi yang disebut Depresi Besar atau Great Depression pada tahun 1930-an. Seorang Profesor teknik Stanford, Frederick Terman memutuskan untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi mahasiswanya.

Ia menyokong dua mahasiswanya, William Hewlett dan David Packard. Mereka bahkan mendapatkan dana hibah untuk menciptakan perusahaan teknologi.

Pada tahun 1925 ia bergabung dengan Stanford University. Terman menyadari bahwa departemen teknik kelistrikan Stanford kurang memadai.

Terman mulai membangun Stanford menjadi pusat utama penelitian radio dan komunikasi. Terman juga berinvestasi di perusahaan 'baru' yang diciptakan kedua mahasiswanya itu. Secara pribadi ia menunjukkan keinginannya untuk mengintegrasikan universitas dengan industri di wilayah tersebut.

(sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER