Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan kerugian akibat serangan siber pada sistem keuangan global mencapai Rp1.400 triliun per tahun.
Ia mengatakan angka kerugian tersebut mengutip data International Monetary Fund (IMF).
"Akibat serangan siber yang dialami sektor keuangan global mencapai lebih dari Rp1.400 triliun," ucap Ma'ruf dalam acara peluncuran PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia, Jakarta, Kamis (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Ma'ruf pun meminta industri asuransi turut menjamin dan melindungi data pribadi nasabah. Menurutnya, hal ini penting demi mencegah penyalahgunaannya.
"Untuk itu, saya minta otoritas sektor keuangan, termasuk pelaku industri, agar meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan perasuransian, khususnya perlindungan data pribadi nasabah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf juga meminta para pelaku industri asuransi memastikan aspek kehati-hatian tetap dijaga dalam pengelolaan risiko.
Menurutnya, perekonomian global masih tidak menentu. Karenanya, diperlukan perhitungan dan kecermatan ekstra saat menentukan investasi pada aset.
Ma'ruf meminta para pelaku industri menghindari aset-aset berisiko tinggi. Para pelaku industri asuransi juga perlu memastikan kesehatan keuangan perusahaan asuransi tetap terjaga.
"Lakukan pengelolaan keuangan perusahaan secara efisien dan saksama, namun tetap lincah dan adaptif terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat," ucap Ma'ruf.