Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 19,65 poin atau 0,28 persen ke level 6.997 pada perdagangan Jumat (17/11) lalu.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp8,35 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,50 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat empat kali, sementara satu hari sisanya melemah. Tak heran, performa indeks pun menguat 2,47 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, PJ Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan pada periode 13-17 November 2023 kemarin, mayoritas data perdagangan bursa ditutup melemah.
Tercatat rata-rata volume transaksi harian saham melemah 11,35 persen dari 19,11 miliar menjadi 16,94 miliar lembar saham. Rata-rata nilai transaksi harian juga melemah 32,42 persen dari Rp12,77 triliun menjadi Rp8,63 triliun.
Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian saham melemah 3,45 persen dari 1.115.185 menjadi 1.076.690 kali transaksi.
"Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp157 miliar, dan sepanjang 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp15,48 triliun," imbuh Kautsar melalui keterangan resmi, Jumat (17/11).
Di sisi lain, kapitalisasi pasar saham pekan ini menguat 3,27 persen dari Rp10.69 triliun menjadi Rp11.04 triliun.
Lantas, seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memproyeksi IHSG menguat sepanjang pekan ini. Menurutnya indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.829 dan resistance 7.080.
Menurutnya, pergerakan indeks saham ditopang oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang disinyalir bakal menahan suku bunga acuan di level 6 persen. Selain itu, laju IHSG juga dimotori oleh penguatan nilai tukar rupiah.
"Kami melihat rupiah yang beberapa minggu terakhir menguat, serta The Fed (bank sentral AS) akan lebih dovish mendorong BI untuk tetap mempertahankan suku bunga," kata Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (19/11).
Ia pun memperkirakan kondisi politik dalam negeri seperti penentuan nomor urut capres-cawapres pekan lalu tidak terlalu mempengaruhi bursa saham. Oktavianus menilai pasar saat ini masih terfokus pada geopolitik, suku bunga yang tinggi, dan capital outflow.
Dari luar negeri, Oktavianus mengatakan sinyal pelanggaran kebijakan moneter The Fed memberikan sentimen positif untuk IHSG. Ia menuturkan data inflasi AS ternyata di bawah ekspektasi pasar dan jumlah klaim pengangguran Negeri Paman Sam juga meningkat.
"Ini akan memberikan sentimen positif untuk pasar saham, termasuk IHSG, karena mendorong investor untuk masuk kembali ke high risk investment," kata dia.
Dengan sentimen-sentimen seperti di atas, Oktavianus pun menyarankan investor untuk tetap melakukan trading jangka pendek. Hal tersebut bisa dilakukan meski akan ada koreksi di awal pekan.
"Tetapi kami melihat penguatan masih berpotensi berlanjut. Terlebih jika IHSG berhasil breakout resistance 7.046 pada pekan ini," imbuhnya.
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.
Pertama, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk atau ADRO yang ditutup menguat 0,4 persen ke posisi 2.540 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ADRO dapat menyentuh level 2.780 pada pekan ini.
Kedua, saham PT Dharma Polimetal Tbk atau DRMA yang menguat 6,37 persen ke posisi 1.420 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi saham emiten otomotif itu dapat menyentuh posisi 1.600 pekan ini.
Ketiga, Oktavianus merekomendasikan saham PT Kalbe Farma Tbk atau KLBF yang ditutup menguat 0,31 persen ke posisi 1.620 pekan lalu. Ia memproyeksi KLBF dapat menyentuh posisi 1.800 pekan ini.
Keempat, ia juga merekomendasikan saham PT Siloam International Hospitals Tbk atau SILO yang ditutup menguat 1,69 persen ke posisi 2.400 pekan lalu. Oktavianus memprediksi SILO dapat menyentuh level 2.630 pekan ini.
Bersambung ke halaman selanjutnya...