Pertamina Sebut Bus Wisata-'Helikopter' Dipakai Curi BBM Subsidi

PT Pertamina Patra Niaga membeberkan sederet modus penyelewengan BBM hingga LPG subsidi, mulai dari menggunakan bus pariwisata sampai 'helikopter'.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan modus 'helikopter' adalah pengisian BBM subsidi berulang-ulang oleh kendaraan yang sama. Namun, oknum tersebut menggunakan pelat nomor kendaraan dan QR code yang berbeda.

"Juga dilakukan saat ini satu modus terbaru dengan menggunakan bus pariwisata. Yang juga cukup marak adalah pemalsuan dokumen pemerintah, di mana nelayan dan petani yang melakukan pengambilan (BBM subsidi) menggunakan jeriken terkadang menggunakan surat rekomendasi yang digandakan," jelasnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (21/11).

Riva menegaskan pihaknya terus melakukan pengawasan dan penindakan penyelewengan ini dengan BPH Migas. Dua langkah tegas Pertamina ini juga ditempuh dengan bantuan aparat penegak hukum (APH).

Bahkan, ia menyebut ada 228 ribu pendaftar penerima BBM subsidi yang diblokir Pertamina. Alasannya, pendaftar tidak termasuk di data Korlantas Polri, meski saat ini sedang dalam pengecekan Samsat.

"Lalu, ada 32 ribu yang diblokir karena beberapa hal. Ada 3 penyebab, yakni tidak sesuai data Korlantas, diindikasikan pelangsir karena pengisian berulang-ulang, dan foto terindikasi edit alias yang dimasukkan adalah data kendaraan palsu," jelas Riva.

Kemudian, ia merinci dua modus utama penyelewengan LPG 3 kg yang merupakan gas subsidi dari pemerintah.

Pertama, proses unloading atau pemindahan produk dari skid tank ke skid tank. Skid tank adalah mobil tangki LPG.

Kedua, Riva menyebut modus yang cukup marak adalah penyuntikan LPG 3 kg ke tabung gas nonsubsidi

"Ini yang memang beberapa kali tertangkap dan dilakukan penindakan bersama-sama dengan aparat penegak hukum," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]