Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pihaknya siapkan cadangan dana US$7,5 miliar atau Rp116 triliun (asumsi kurs Rp15.495 per dolar AS) untuk mengamankan stok BBM dan LPG di masa natal dan tahun baru (nataru).
"Kami pastikan rata-rata stok (BBM subsidi) di kita adalah 21 hari-26 hari dengan nilai idle money yang harus kami tahan di inventory sekitar US$7,5 miliar untuk menjaga keamanan pasokan yang kami pastikan natal dan tahun baru akan berjalan dengan lancar," tegas Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (21/11).
Lebih lanjut, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan merinci keamanan stok BBM subsidi di perusahaan pelat merah. Ia mempertegas apa yang disampaikan Nicke sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riva menyebut angka 26 hari keamanan BBM subsidi itu adalah perkiraan maksimal. Sedangkan estimasi ketahanan BBM subsidi, khususnya pertalite, selama nataru adalah 18 hari.
"Solar minimal 16 hari yang akan replacement setiap harinya. Untuk avtur ada 27 hari, pertamax 50 hari, dan LPG 19 hari-22 hari untuk stok yang memang kita siapkan," rinci Riva.
Ia kemudian menyinggung soal langkah yang akan ditempuh satuan tugas (satgas) Pertamina dalam melayani Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Riva menyebut pihaknya menyiapkan lebih dari 7.400 SPBU.
Ada juga 667 SPBE, 48.207 agen atau outlet LPG, 391 motoris yang akan beroperasi di jalan tol, hingga 201 mobil tangki yang akan bersiaga. Ada juga 114 terminal BBM dan 23 terminal LPG yang dipersiapkan Pertamina untuk nataru.
"Pertamina juga melakukan inspeksi terhadap kelayakan sarana dan fasilitas (sarfas) terminal BBM, yakni pipa, tangki, dan sebagainya. Juga sarfas SPBU, mobil tangki, dan kesehatan awal mobil tangki selama periode satgas nataru," bunyi bahan paparan Pertamina.
Selain itu, Riva mengatakan pihaknya akan memperhatikan kepulauan kecil yang berpotensi terkendala jika ada cuaca ekstrem. Komunikasi intens dengan pemerintah daerah setempat turut diupayakan untuk memitigasi cuaca ekstrem.