Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mengungkit kembali peluang Indonesia bergabung dengan blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).
"Kalau masalah BRICS, saya kira kan kita kemarin sudah putuskan belum bergabung. Kita sudah memutuskan akan bergabung dulu ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)," kata Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam Hajatan Politik & Arah Ekonomi Bisnis 2024 di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/11).
Menurut Suwijono, pemerintah mencermati perkembangan BRICS. Pasalnya, presidensi G20 ke depan tiga kali berturut-turut di negara BRICS, yakni Brasil, India, dan Afrika Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira perlu kita antisipasi semuanya," imbuh Susiwijono.
Ia menekankan Indonesia sekarang lebih berfokus dalam usaha merapat ke OECD. Oleh karena itu, peluang bergabung ke BRICS tampak sementara ditepikan.
Anak buah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto itu mengaku sangat bersyukur dengan proses masuknya Indonesia ke OECD. Susi mengatakan 38 negara anggota lembaga internasional itu sangat menerima masuknya Indonesia.
"Di consul meeting September (2023) kemarin sudah jelas 38 negara tidak ada yang menolak Indonesia masuk. Nanti di Desember, menjelang itu kami ketemu 8-10 perwakilan tetap negara-negara maju di OECD, mereka menyampaikan dukungan kuat," jelasnya.
"OECD sangat penting, banyak sekali hampir 270 lebih standar internasional yang akan kita kejar," ungkap Susi.
Meski begitu, Susi mengakui tahapan masuk ke OECD membutuhkan waktu cukup lama sekitar 5 tahun-8 tahun. Di lain sisi, ia menyinggung dukungan Presiden AS Joe Biden kepada Presiden Joko Widodo agar Indonesia masuk ke OECD.
Terkait BRICS, teranyar Argentina juga batal bergabung dengan koloni ini. Sinyal pembatalan muncul usai Presiden Javier Milei yang baru terpilih tampak tak tertarik dengan blok ekonomi negara-negara berkembang tersebut.
Padahal, Argentina termasuk di antara enam negara yang diundang untuk menjadi anggota baru BRICS dalam pertemuan puncak di Afrika Selatan pada Agustus 2023 lalu.
Pada KTT BRICS tersebut juga hadir Presiden Jokowi yang mewakili Indonesia.