Sebanyak 232 ribu kendaraan diblokir oleh PT Pertamina Patra Niaga sehingga tidak bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Hal ini dikarenakan 232 ribu kendaraan tersebut terindikasi menyalahgunakan BBM bersubsidi.
"Hingga saat ini Pertamina telah memblokir hampir 232 ribu kendaraan se-Indonesia karena ketidakcocokan data antara di My Pertamina dengan di Korlantas Polri maupun di Samsat," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan di Padang, Sumatera Barat, melansir Antara, Rabu (22/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkap ada konsumen nakal yang menggunakan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan BBM bersubsidi dengan cara memasukkan data yang berbeda.
Riva memastikan pengawasan dan peningkatan layanan akan terus dilakukan, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Ia juga menyebut penerapan sistem QR code kepada konsumen yang membeli BBM di stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) akan terus dimaksimalkan.
"Jika datanya terindikasi tidak cocok, langsung diblokir," kata dia.
Untuk memperkuat sistem pengawasan menggunakan QR code, Pertamina juga berkoordinasi dengan Korlantas Polri. Jika kendaraan tidak terdata atau terdaftar di kepolisian, maka Pertamina tak akan mendaftarkannya ke aplikasi MyPertamina.
"Yang kami layani adalah kendaraan yang bayar pajak," ujar Riva.
(del/pta)