Pernyataan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto soal ekspor pisang Indonesia yang dipersulit Jepang ternyata tak sepenuhnya benar.
Prabowo mendapat informasi itu dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Pria yang akrab disapa Zulhas itu juga menjabat ketua umum PAN, partai yang ikut mengusung Prabowo di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono punya data yang berbeda. Ia menyebut Pemerintah Jepang tak pernah mempersulit masuknya pisang dari Indonesia.
"Selama ini ekspor pisang tidak ada indikasi dipersulit Jepang, sepanjang memenuhi syarat yang berlaku dalam hal ini Sanitary and Phytosanitary (SPS)," kata Djatmiko kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (25/11).
Meski begitu, Djatmiko mengakui memang belum semua eksportir pisang Indonesia bisa memenuhi standar yang ditetapkan. Ia menyebut ada most favourable nations (MFN) yang harus dipenuhi alias pungutan tarif bea masuk umum yang disepakati kedua negara.
Dalam kasus ini, Djatmiko menyebut sudah menjadi keharusan Pemerintah Indonesia membantu produsen dalam urusan ekspor. Ia merujuk instansi di bidang pertanian yang harus membantu pemenuhan standar dari negara tujuan.
"Sementara, Kemendag berperan mengoordinasikan kementerian/lembaga (K/L) agar dapat memenuhi standar produk yang diterapkan semua mitra dagang. Kemendag juga melakukan komunikasi dengan otoritas negara mitra dagang untuk melakukan kerja sama teknis guna memenuhi standar yang dipersyaratkan," tuturnya.
Ia menyebut bentuk kerja sama teknis bisa bermacam-macam. Ada joint research, capacity building, hingga technical assistance.
Djatmiko pun membeberkan data ekspor pisang ke Jepang dalam lima tahun terakhir, yakni 2018 hingga 2022. Ekspor pisang dengan kode HS 08039090 diklaim mengalami pertumbuhan dengan tren sebesar 3,14 persen.
"Lalu, nilai ekspor pisang Indonesia ke Jepang pada periode Januari 2023-September 2023 senilai US$1,35 juta (setara Rp20,9 miliar jika asumsi kurs Rp15.552 per dolar AS). Ini meningkat 38,78 persen dibanding nilai ekspor pada Januari 2022-September 2022 senilai US$978 ribu," tandas Djatmiko.
Sebelumnya, Prabowo mengaku resah dengan geliat perdagangan Jepang. Ia melihat Jepang bisa leluasa menjual barang-barang produksinya ke Indonesia, tetapi tidak sebaliknya.
"Saya diberitahu Mendag Pak Zulkifli Hasan. Beliau ke Tokyo. Beliau negosiasi perdagangan antardua negara. Masa, selama berapa puluh tahun kita izinkan bangsa Jepang jual mobil, Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Honda, motor, kita izinkan," ungkapnya dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa, di Universitas Muhamadiyah Surabaya (UMS), Jumat (24/11).
"Berapa juta motor kita izinkan. Televisi, Hitachi, tapi kita mau jual pisang saja mereka tidak izinkan, jual pisang," sambung Prabowo.
(skt/pmg)