Sri Mulyani Wanti-wanti Sisi Gelap Mimpi Jadi YouTuber-Kreator Konten

CNN Indonesia
Kamis, 30 Nov 2023 13:53 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengingatkan mimpi untuk menjadi YouTuber atau kreator konten demi mendapatkan ketenaran dan uang tidak akan berkelanjutan bagi perekonomian.
Menkeu Sri Mulyani mengingatkan mimpi untuk menjadi YouTuber atau kreator konten demi mendapatkan ketenaran dan uang tidak akan berkelanjutan bagi perekonomian. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan fenomena anak muda yang bermimpi untuk menjadi YouTuber atau konten kreator demi mendapatkan ketenaran dan uang tidak akan bisa berkelanjutan (sustainable).

Dalam pidatonya di acara Indonesia-Europe Investment Summit 2023, Sri Mulyani mengungkap bahwa demografi Indonesia relatif muda yang mayoritas berpendidikan di tingkat SD-SMP dan sudah mulai memasuki angkatan kerja.

"Jadi angkatan kerja masih muda, yang seharusnya positif, tetapi mereka tidak berpendidikan dan kurang terampil. Hal ini menjadi masalah," kata Sri Mulyani, Kamis (30/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut, menurut dia, membuat upaya dan perhatian untuk mengisi kesenjangan pengetahuan dan keterampilan menjadi salah satu hal yang terpenting.

Sri Mulyani mengatakan kendati telah menghabiskan 20 persen anggaran untuk pendidikan, Indonesia belum mencapai target yang diinginkan.

Ia pun kemudian menyoroti fenomena anak muda Indonesia yang berangan-angan menjadi YouTuber atau konten kreator demi memberikan ketenaran instan. Sri Mulyani menilai fenomena ini sebagai situasi yang mengejutkan dan mengkhawatirkan.

"Tapi hari ini jika Anda bertanya kepada mereka, mereka ingin menjadi seorang YouTuber, pembuat konten, mungkin sesuai yang mereka lihat bahwa ini cukup memberikan ketenaran instan dan mungkin juga uang. Ini benar-benar situasi yang mengkhawatirkan dan mengejutkan," tegas Sri Mulyani.

"Dan saya tahu bahwa mimpi, tujuan, seperti itu tidak akan bisa bertahan lama," sambungnya.

Dia pun mengatakan tak semua orang bisa dengan mudah menjadi YouTuber dan menggapai mimpinya dengan instan.

"Maksud saya, itu adalah sesuatu yang benar-benar mengguncang seluruh masyarakat di dunia. Belum lagi teknologi digital ini memecah belah masyarakat berdasarkan preferensi mereka," terangnya.

Untuk itu, pihaknya akan berupaya menggunakan alat fiskal agar bisa memperkecil kesenjangan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga ingin memastikan perekonomian akan didasarkan pada produktivitas dan inovasi.

[Gambas:Video CNN]



(del/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER