OIKN Luncurkan RLDC di COP 28, Menuju Nusantara Nol Emisi Karbon 2045

OIKN | CNN Indonesia
Senin, 04 Des 2023 16:29 WIB
OIKN secara resmi meluncurkan Peta Jalan Menuju Kota Nol Emisi Karbon (RLDC) Nusantara di Paviliun ADB COP28 Dubai, Minggu (3/12).
OIKN meluncurkan RLDC Nusantara di Paviliun ADB COP28 Dubai, Minggu (3/12). (Foto: Arsip OIKN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara siap menjadi kota nol emisi karbon pada 2045. Hal ini ditandai dengan peluncuran Peta Jalan Menuju Kota Nol Emisi Karbon Nusantara (Regionally and Locally Determined Contribution/RLDC) saat Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Conference of the Parties (COP) 28 di Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (3/12).

Dalam acara peluncuran di Paviliun ADB COP28 tersebut, Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menilai langkah ini merupakan momen bersejarah bagi Indonesia.

"Bagi kami di Indonesia ini menjadi momen bersejarah karena ini menjadi pertama kali kota di Indonesia memiliki RLDC, Regionally and Locally Determined Contribution," ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (4/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu saja, dia melanjutkan, OIKN juga dengan bangga mengumumkan Nusantara's Net Zero Emission Strategy, sebuah dokumen yang menunjukkan komitmen kota ini untuk ikut ambil bagian dalam upaya global mengakselerasi aksi iklim.

Bambang menekankan bahwa ibu kota baru Indonesia itu tidak hanya akan menjadi kota yang hijau, tetapi juga akan menjadi model untuk masa depan yang berkelanjutan.

Hal ini terlihat dari target ambisius untuk menjadi kota dengan nol emisi karbon (net zero emission), kondisi di mana karbon yang dihasilkan sama dengan kapasitas penyimpanan atau bahkan kurang dari itu.

Beberapa langkah yang akan dilakukan termasuk proses reforestasi secara masif, peremajaan dan menjaga ekologi di Nusantara. Salah satunya dengan mengkonversi 65 persen area Nusantara, yang mayoritas ditutupi tanaman monokultur, menjadi hutan tropis yang asri.

Sementara itu, di area urban akan memanfaatkan teknologi untuk memastikan manajemen sumber daya alam yang efisien sembari menerapkan inovasi solusi berbasis alam.

Contohnya adalah dengan menjadikan Nusantara sebagai kota spons, memastikan ketersediaan air, pengurangan bahaya banjir, serta pelestarian ekologi. Langkah itu sejalan dengan target Indonesia dalam pengurangan emisi sampai dengan 2060.

"Dalam kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, Otorita Ibu Kota Nusantara menyiapkan langkah untuk mentransformasi target ambisius menjadi aksi yang spesifik dan terukur," tegas Bambang.

Peta jalan Nusantara RLDC sendiri berfokus pada lima sektor, yaitu kehutanan dan penggunaan lahan (forestry and other land use/FOLU), energi, agrikultur, pengelolaan sampah dan industri.

Di dalamnya terdapat target pengurangan emisi menjadi -1,1 juta ton karbon dioksida (MtCO2) pada 2045 dan target lebih ambisius tertuang dalam skenario kedua adalah emisi dapat dikurangi lebih jauh mencapai -1,6 MtCO2.

Di sisi lain, Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, Winfried Wicklein, mengaku bahwa ADB senang dapat bermitra dengan OIKN dalam mengembangkan strategi ini. Terlebih, langkah ini akan menjadi bagian dari sejarah dalam mewujudkan Nusantara sebagai kota dengan prinsip hutan.

"Strategi ini tidak hanya sebagai tindakan nyata dalam mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan, namun juga mewakili upaya nyata Indonesia dalam memerangi perubahan iklim, serta berkontribusi pada wilayah yang lebih luas yaitu di wilayah Asia dan Pasifik," tuturnya.

Strategi ini akan memainkan peran penting dalam mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan beradaptasi dengan perubahan iklim.

Aksi-aksi di tingkat kota ini selaras dengan Indonesia's Enhanced National Determined Contributions (ENDC), yang merupakan bagian penting dari strategi penanggulangan perubahan iklim dan terhubung ke dalam kebijakan nasional.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER