Sri Mulyani Curhat Tantangan Belanja Anggaran saat Pandemi
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan tantangan belanja anggaran saat pandemi covid-19 menghantam Indonesia pada 2020 hingga awal 2022 lalu.
Menurutnya, saat pandemi penyerapan anggaran pemerintah terkesan terburu-buru. Maklum, saat itu situasi sangat genting.
Sri Mulyani mengatakan saat membuat program di masa pandemi, pemerintah pun selalu mengundang aparat penegak hukum, kejaksaan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), hingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Semua itu, kata dia, dilakukan agar semua prosesnya berjalan sebagaimana mestinya.
"Umpamanya kayak pengadaan vaksin waktu itu, berapa banyak yang harus diadakan, harganya harus berapa, waktu itu kan vaksinnya bahkan masih sedang diproses tapi karena kita harus rebutan antar negara, kita harus secure dulu," tutur Sri Mulyani di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (8/12).
Meski demikian, ia memastikan pada prosesnya penyerapan anggaran itu dilakukan secara bersih, khususnya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Apalagi, saat pandemi segala proses pengambilan keputusan selalu terekam. Sebab, semua diskusi dilakukan via zoom. Namun, jika ada temuan korupsi atau penyelewengan, Sri Mulyani pun mempersilahkan pihak berwenang untuk memeriksa.
Ia juga mengatakan saat itu hampir semua pihak khawatir dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, ia menegaskan Kemenkeu selalu merekam percakapan dalam rapat.
"Keputusan rapatnya semuanya zoom karena kita belum bisa ketemu terutama pada 2021 sampai 2022 semester 1 waktu itu Delta, itu banyak keputusan penting," ucap Sri Mulyani.