Harga minyak naik tipis pada Senin (11/12) pagi.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 11 sen atau 0,2 persen menjadi US$75,95 per barel pada pukul 01.19 GMT. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di US$71,30 per barel atau naik 7 sen, atau 0,1 persen.
Analis menyebut kenaikan ditopang upaya AS untuk mengisi kembali cadangan strategis minyak untuk memberikan beberapa dukungan harga yang melempem imbas kekhawatiran pasar atas kelebihan pasokan dan menurunnya pertumbuhan permintaan bahan bakar pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tahu Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mencari cara untuk mengisi ulang SPR, yang akan memberikan dukungan," kata analis IG Tony Sycamore dalam sebuah catatan.
Ia menambahkan kenaikan harga juga ditopang faktor teknikal yang terjadi usai minyak mengalami kejatuhan minggu selama tujuh minggu berturut-turut.
Penurunan itu merupakan yang terpanjang sejak 2018. Penurunan imbas kekhawatiran pasar atas kelebihan pasokan yang masih ada.
Pelemahan harga baru-baru ini menarik permintaan dari AS, yang telah mencari hingga 3 juta barel minyak mentah untuk Cadangan Minyak Strategis (SPR) untuk pengiriman pada bulan Maret 2024.
Kenaikan minyak juga ditopang janji Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang disebut OPEC+, mengurangi 2,2 juta barel per hari (bph) pada kuartal pertama.
Namun, sikap investor yang tetap skeptis atas janji itu membuat kenaikan tak terlalu besar.