Hasbro Kembali PHK 900 Karyawan
Perusahaan penjualan mainan anak Hasbro memangkas 900 pekerja secara global imbas turunnya pendapatan perusahaan di tengah lesunya penjualan.
Berdasarkan Reuters, Selasa (12/12), Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tersebut sekitar 15 persen dari seluruh tenaga kerjanya di seluruh negara.
Rencana pemangkasan memang sudah diumumkan oleh Hasbro pada Januari lalu. Di mana, setahun lalu dikatakan sekitar 1.000 pekerja tetap yang di PHK.
"Hambatan pasar yang kami antisipasi telah terbukti lebih kuat dan lebih persisten dari yang direncanakan," kata CEO Chris Cocks melalui email kepada karyawannya pada Senin (11/12).
Lihat Juga : |
Pada akhir 2022, Hasbro telah mempekerjakan sekitar 6,490 orang di seluruh dunia, menurut peraturan yang diajukan. PHK yang diumumkan pada Senin menjadikan total PHK menjadi 1.900 atau 29 persen dari tenaga kerjanya.
Saham perusahaan turun sekitar 6 persen dalam perdagangan yang diperpanjang. Sementara pembuat Barbie Mattel (MAT.O) juga tergelincir lebih dari 1 persen.
Konsumen di seluruh dunia telah berjuang untuk mengatasi inflasi yang terus-menerus tinggi, sehingga memaksa perusahaan untuk mengurangi pengeluaran yang bersifat diskresi, termasuk mainan, dan lebih fokus pada pembelian kebutuhan pokok.
Pada Oktober, perusahaan tersebut bergabung dengan rivalnya Mattel dalam memperingatkan lemahnya musim liburan dan mengindikasikan bahwa konsumen memilih berhemat menjelang periode paling penting bagi pengecer.
"Hambatan yang kita lihat selama sembilan bulan pertama tahun ini terus berlanjut hingga masa liburan dan kemungkinan akan terus berlanjut hingga 2024," tambah Cocks.
Pembuat action figure "Transformers" dan Monopoli itu mengatakan bahwa sebagian besar karyawannya akan diberi tahu selama enam bulan ke depan, sedangkan sisanya akan diberikan pada tahun depan.
Hasbro juga telah memutuskan untuk keluar dari kantornya yang ada di Providence, Rhode Island pada akhir masa sewa di Januari 2025 karena tidak digunakan secara maksimal.
Perusahaan kini memperkirakan dapat menghemat pengeluaran tahunan sekitar US$350 juta hingga US$400 juta pada akhir 2025, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$250 juta hingga US$300 juta.