Anies mendapatkan pertanyaan dari capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo soal IKN. Menurut Ganjar, sudah banyak masalah di Jakarta, seperti kemacetan.
"Kalau ada masalah, jangan ditinggalkan, diselesaikan. Itu filosofi nomor satu," jawab Anies dalam debat pertama capres Pilpres 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12).
"Terkait dengan IKN. Ketika kita memiliki masalah yang masih urgen di depan mata kita, di Kalimantan sendiri, kebutuhan untuk membangun sekolah yang rusak, sangat banyak. Membangun kereta api atau jalur tol antar-kota di Kalimantan, itu urgen. Yang merasakan dari uang itu siapa? Rakyat. Sementara yang kita kerjakan, hanya membangun tempat untuk aparat sipil negara bekerja. Bukan untuk rakyat dan bukan pusat perekonomian," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Capres nomor urut 1 itu juga mengkritik soal proses lahirnya UU IKN. Menurutnya, aturan soal pemindahan ibu kota baru itu muncul tidak melalui dialog publik yang lengkap.
Pada akhirnya, dialog baru ramai setelah UU IKN disahkan. Anies menilai siapapun yang kritis terhadap IKN tersebut bakal dicap oposisi.
Terlepas dari kritik soal IKN, Anies juga membanggakan prestasi yang dicapainya selama menjadi gubernur DKI Jakarta. Ini sekaligus menjawab pertanyaan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tentang penanganan polusi udara di Jakarta.
Anies mengatakan polutan muncul disebabkan dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang terbang ke Jakarta. Karena Jakarta punya indikator atau alat ukur, maka muncul data polusi udara tersebut.
Menurutnya, berbeda ketika angin bergerak ke arah Lampung, Sumatra, atau Laut Jawa yang tidak punya alat ukur polusi. Pada akhirnya, tidak muncul data polusi udara di wilayah-wilayah tersebut.
"Ya, kita punya masalah polusi. Karena itu kita kerjakan dengan apa? Kita lakukan, Pak. Satu, dengan pengendalian emisi dari kendaraan bermotor. Dan pengujian emisi sekarang wajib. Yang kedua, elektrifikasi kendaraan umum. Yang ketiga, konversi kendaraan umum. Dan dulu yang naik kendaraan umum hanya 350 ribu (orang) per hari, sekarang 1 juta per hari. Jadi itu kita kerjakan untuk menangani soal polusi di Jakarta," balas Anies kepada Prabowo.
(skt/pta)