Pertamina-Jogmec Kolaborasi Tangani Emisi Metana Demi Transisi Energi

Pertamina | CNN Indonesia
Senin, 18 Des 2023 17:27 WIB
Pertamina menjalin kerja sama dengan Jogmec untuk mengukur emisi metana di fasilitas produksi gas alam dalam rangka percepatan transisi energi.
Pertamina menjalin kerja sama dengan Jogmec untuk mengukur emisi metana di fasilitas produksi gas alam. (Foto: Arsip Pertamina)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) dan Japan Organization for Metals and Energy Security (Jogmec) mengumumkan kerja sama dalam pengukuran dan penaksiran emisi metana di fasilitas produksi gas alam di Indonesia. Kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam upaya kedua perusahaan untuk mendukung transisi energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dalam kerja sama ini, Pertamina dan Jogmec akan bekerja sama dalam merumuskan proyek untuk pengukuran emisi metana dan menghitung intensitas karbon (CI) dari operasi hulu untuk membentuk sistem manajemen emisi metana. Implementasi awal akan dilakukan di area hulu Pertamina, yaitu Donggi Matindok dan Joint Operating Body Tomori (JOB Tomori) di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.

Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Usaha Baru Pertamina, A. Salyadi Saputra, dan Wakil Presiden Eksekutif Unit Bisnis Energi Jogmec, Asawa Satoshi. Sebelumnya, kolaborasi ini diresmikan pada ASEAN-Japan Economic Co-Creation Forum, yang diikuti dengan diskusi ASEAN Methane Leadership Program, Sabtu (16/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salyadi menyatakan bahwa emisi metana penting untuk ditangani mengingat prevalensinya dalam operasi minyak dan gas, dengan potensi pemanasan global 28 kali lipat dibandingkan CO2.

"Kita perlu mengukur dan menaksir emisi metana dengan akurat untuk memajukan manajemen emisi metana kita. Di Pertamina, kami memiliki ambisi kuat untuk bisa sejalan dengan praktik manajemen metana global, dan untuk mencapai titik tersebut, kami membutuhkan dukungan termasuk dari Jogmec," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/12).

Menanggapi hal tersebut, Satoshi pun menyambut baik kesempatan kolaborasi ini. Terlebih pada tahun lalu Jogmec telah memperkuat inisiatif netral karbon dan mulai mendukung proyek energi bersih ke Jepang.

"Diharapkan sumber daya energi yang dihasilkan dari ladang-ladang ini, yang masuk ke Jepang dapat dikaji agar menjadi lebih bersih melalui studi bersama dengan Pertamina. Kami sangat senang dengan adanya tambahan proyek baru ini yang akan memberikan kontribusi kepada CN (carbon neutral)," lanjut dia.

Penandatanganan MoU selama pertemuan Pemimpin Asia Zero Emission Community (AZEC) menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk melaksanakan kolaborasi ini.

Sebagai informasi, pertemuan yang diselenggarakan pada Senin (18/12), ini memfasilitasi diskusi lebih lanjut mengenai kerja sama dalam platform AZEC di antara Perdana Menteri negara mitra AZEC.

Sementara itu, Forum ASEAN-Japan Economic Co-Creation berfokus pada pengembangan dan percepatan kerja sama nyata dalam proyek co-creation di AZEC dan kemungkinan bisnis masa depan, termasuk dekarbonisasi dan transisi energi.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG's).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER