Syaiful berpesan kepada siapapun presiden yang akan datang untuk mereformasi pertanian Indonesia. Namun, ia menegaskan langkah yang dilakukan harus terintegrasi, tidak boleh parsial.
Ada 3 poin utama yang ia titipkan kepada calon pengganti Jokowi.
Pertama, konsisten melaksanakan reforma agraria untuk penambahan lahan pertanian. Kedua, mengakhiri monopoli pupuk oleh BUMN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaiknya, pemerintah melakukan desentralisasi industri pupuk, baik yang anorganik dan organik. Agar pupuk tersedia di daerah-daerah. Dan mereformasi sistem distribusi pupuk bersubsidi," sarannya.
Ketiga, pembangunan infrastruktur pertanian tidak perlu yang besar-besar. Syaiful mengatakan paling penting adalah infrastruktur yang menyebar dan merata di pedesaan.
Ia mengkritik aksi jor-joran Jokowi menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk membangun infrastruktur. Akan tetapi, anggaran pupuk subsidi, benih berkualitas unggul, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta penyuluh pertanian dipangkas habis.
Menurutnya, pemerintah seharusnya bisa tegas mencegah lahan-lahan sawah produktif beralih fungsi. Di lain sisi, Syaiful menyayangkan peralihan lahan pertanian produktif di Jawa menjadi food estate yang hasilnya belum pasti.