Rupiah Layu ke Rp15.541 Akibat 'Sabda' The Fed

Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.541 per dolar AS pada Kamis (4/1) pagi. Mata uang Garuda melemah 60,5 poin atau turun 0,39 persen dari posisi sebelumnya.

Mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,10 persen, baht Thailand melemah 0,06 persen, peso Filipina melemah 0,21 persen, won Korea Selatan melemah 0,42 persen, dan yuan China melemah 0,11 persen.

Dolar Singapura juga melemah 0,06 persen dan dolar Hong Kong juga melemah 0,01 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Senada, mata uang utama negara maju juga kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,05 persen, poundsterling Inggris melemah 0,05 persen, dolar Australia melemah 0,16 persen, dan franc Swiss melemah 0,13 persen.

Analis DCFX Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah pada pembukaan pagi ini imbas pernyataan the Fed yang bernada hawkish.

"Rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang melanjutkan penguatan. Seperti yang dikhawatirkan oleh investor, pernyataan the Fed pada risalah pertemuan FOMC semalam yang bernada lebih hawkish dengan mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga masih penuh dengan ketidakpastian," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.500-Rp15.600 per dolar AS pada hari ini.